Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang

Obrolan 2 Sopir Dump Truck, Pengemudi Xenia, Fortuner, dan 2 Saksi Tabrakan Beruntun di Cipularang

Sejumlah korban menuturkan detik-detik tabrakan beruntun di Tol Cipularang, dari sopir dump truck, pengemudi Fortuner yang mobilnya melayang 50 meter.

Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Tribun Jabar/Erry Chandra
Truk pasir nomor polisi B 9763 UIT yang dikemudikan Dedi terbalik di Tol Cipularang Km 31, Purwakarta, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB. Kecelakaan tunggal ini menimbulkan tabrakan beruntun yang melibatkan 21 mobil, empat di antaranya terbakar dengan korban 8 meninggal 8, luka berat 3, dan luka ringan 25. 

"Saya sudah pasrah. Ternyata mata saya masih bisa terbuka, saya langsung tendang pintu mobil dan langsung keluar."

"Kepala saya berdarah, saya dibantu pekerja proyek. Setelah itu saya video call sama istri, memberi kabar saya selamat," ungkap Dwi Resa.

Suherman Sedang Dengarkan Ceramah

Suherman (53) bersama keluarganya baru pulang dari Tasikmalaya, menengok putranya yang mondok di pesantren.

Ia memberhentikan mobilnya, seperti mobil-mobil di depannya, lantaran ada dump truk pengangkutan pasir terbalik di depan.

Tiba-tiba mobil Fortuner putih yang ia kendarai ditabrak dengan keras oleh mobil belakang.

Kemudi mobil ia banting ke kanan, menabrak pembatas jalan dari besi dan masuk ke ruas jalan arah Bandung lalu terjun ke dasar jurang.

Suherman menunjukkan kondisi mobilnya yang berada di semak-semak di jurang akibat kecelakaan maut di Tol Cipularang, Purwakarta, Senin (2/9/2019).
Suherman menunjukkan kondisi mobilnya yang berada di semak-semak di jurang akibat kecelakaan maut di Tol Cipularang, Purwakarta, Senin (2/9/2019). (Tribun Jabar/Mega Nugraha)

"Saat bangun tiba-tiba mobil saya ada di semak-semak," ungkap Suherman. "Mobil oleng kemana pun. Seperti terbang hingga 50 meter."

Mobil yang ia kendarai pun tak lagi berbentuk, tapi ia bersama istri, anak, orangtua dan saudara perempuannya hanya luka ringan.

Saat kejadian, warga Kampung Kawidaran, RT 022 RW 004, Cikupa, Tangerang, itu tak henti membaca doa. 

Sesaat setelah tabrakan beruntun, ia teringat telepon genggamnya jatuh karena saat itu sedang memutar ceramah agama.

"Khawatir ngantuk kami mendengarkan ceramah," katanya.

Suherman saat mengemudikan mobil, ditemani istrinya yang duduk di samping.

"Saat tabrakan, air bagnya tiba-tiba keluar. Jadi kepala saya dan istri kena air bag."

"Kalau yang duduk di belakang paling benjol di kepala saja," ujar dia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved