Pengadaan Lahan untuk Dua Proyek Flyover di Bekasi Belum Rampung
Jumhana Luthfi mengatakan, terdapat beberapa bidang lahan yang masih harus dibebaskan di kedua lokasi pembangunan flyover.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Pengadaan lahan untuk dua proyek Flyover Cipendawa dan Rawapanjang belum rampung. Padahal, pengerjaan konstruksi sudah berlangsung sejak 2018 dan saat ini sebagian konstrukinya sudah nampak.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi, Jumhana Luthfi mengatakan, terdapat beberapa bidang lahan yang masih harus dibebaskan di kedua lokasi pembangunan flyover.
"Di Cipendawa ada tiga titik lagi, itu sekitar 600 meter persegi, kalau di Rawapanjang 6 bidang total 400 meter persegi," kata Jumhana, Selasa (3/9/2019).
Kendala yang dihadapi dalam proses pembebasan lahan ini beragam, ada yang warga belum sepakat dengan nilai yang ditawarkan, ada juga yang terkendala persoalan administrasi.
"Kita akan terus lakukan negosiasi, kita juga minta petunjuk ke jasa konsultan," ungkap dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas BMSDA Kota Bekasi, Widayat Subroto menuturkan, pengerjaan proyek kedua flyover telah memasuki tahap kedua yang dimulai Mei 2019 lalu.
• Aparat Polres Tangerang Selatan Tangkap Maling Motor yang Kerap Beraksi di Pamulang
• Usai Direkomendasikan Dicopot Jabatan, Camat Matraman Tetap Jalani Rutinitas Seperti Biasa
Pada tahap pertama, pihaknya telah merampungkan pembangunan jalan layan sepanjang 250 meter untuk di Flyover Cipendawa, sedangkan di Flyover Rawapanjang telah berdiri konstruksi jalan sepanjang 400 meter.
"Untuk tahap kedua ini kita masuk tahap pengerjaan sisa panjang jalan untuk Flyover Cipendawa 600 meter dari total 850 meter dan Rawapanjang 400 meter dari total 800 meter," kata Widayat.
Pembangunan kedua jembatan ini menggunakan dana hibah kemitraan dari DKI Jakarta. Masing-masing kata Widayat untuk tahap kedua ini menelan anggaran sebesar, Rp 150 miliar untuk Flyover Cipendawa dan Rp 78 miliar untuk Flyover Rawapanjang.
Keduanya ditargetkan dapat rampung akhir 2019 mendatang, kehadiran kedua jembatan layang ini diharapkan dapat menjadi akses prioritas bagi kendaraan ke arah Bantargebang termasuk truk sampah DKI Jakarta.
"Untuk pembebasan lahan sudah hanya tersisa sedikit lagi sudah capai sekitar 90 persen," imbuhnya.