Kebakaran Capai Puncak Gunung Merbabu, Lima Jalur Pendakian Masih Ditutup Sementara

Kebakaran mencapai puncak Gunung Merbabu, lima jalur pendakian dari Magelang, Salatiga, Semarang dan Boyolali ditutup.

Penulis: Suharno | Editor: Wahyu Aji
Ig/tngunungmerbabu_official
Kebakaran di Gunung Merbabu Jawa Tengah. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis lima jalur pendakian Gunung Merbabu Jawa Tengah ditutup sementara sejak hari ini Kamis hingga Jumat (12-13/9/2019).

Penutupan jalur pendakian disebabkan adanya kebakaran hutan di sekitaran puncak gunung yang berlangsung sejak Rabu (11/9/2019) malam.

Akibat kebarakan tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melaporkan jalur pendakian yang ditutup melalui wilayah Wekas, Getasan, Salatiga, Magelang dan Boyolali.

"BPBD setempat mencatat lokasi kebakaran berada di wilayah hutan Gunung Merbabu, tepatnya di Dusun Malang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Magelang," ujar Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam rilisnya, Jumat (13/9/2019).

Waktu kebakaran dilaporkan terjadi pada hari Rabu (11/9/2019), pukul 19.17 WIB.

Penyebab terjadinya kebakaran masih dalam tahap investigasi hingga kini.

Berdasarkan pantauan lapangan, api kebakaran membesar sekitar pukul 22.25 WIB, Kamis (12/9/2019) malam.

Api merambat ke arah puncak gunung dan terpantau dari Dusun batur, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan.

VIDEO VIRAL Siswa SMP Bawa Parang Gara-gara HP-nya Disita Guru, Begini Nasib Sang Siswa Sekarang

Gunung yang berjenis strato tersebut masih berlangsung hingga dini hari tadi sekitar pukul 00.15 WIB.

Kemudian, sekitar pukul 05.45 hari Kamis (12/9/2019) yang terjadi di Desa Banyuroto, Magelang.

Sementara itu, kepulan asap terlihat dari Dusun Malang, masih di Desa Wonolelo.

Sejumlah 100 personel dari tim gabungan melakukan upaya pemadaman hingga Kamis sore, pukul 17.30 WIB.

Pihak aparat setempat memastikan kawasan terdampak sudah steril dari pendaki.

Selanjutnya BPBD Kabupaten Magelang masih menunggu keputusan dari pihak Taman Nasional Gunung Merabu terkait penggunaan helikopter untuk pengeboman air.

Upaya tersebut dibutuhkan mengingat kebakaran hutan meluas sangat cepat karena angin kencang.

Gunung Merbabu dengan  ini berada dua wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Magelang dan Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.

Pesawat R80 Rancangan BJ Habibie Sudah 155 Unit Dipesan, Diperkirakan Jadi 4 Tahun Lagi

Tak Hanya Merbabu

Kebakaran hutan tidak hanya melanda Gunung Merbabu, sejumlah hutan di beberapa gunung Pulau Jawa juga Bali juga mengalami hal yang sama.

BNPB merilis sejumlah gunung yang wilayah hutannya terbakar yakni Gunung Merapi dan Gunung Sumbing di Jawa Tengah, Gunung Ciremai dan Gunung Kacapi di Jawa Barat.

Selain itu, ada pula Gunung Arjuno di Jawa Timur serta Gunung Batukaru di Pulau Bali.

Data sejumlah provinsi dan gunung yang mengalami kebakaran hutan yang dirilis BNPB per hari Kamis (12/9/2019) kemarin.
Data sejumlah provinsi dan gunung yang mengalami kebakaran hutan yang dirilis BNPB per hari Kamis (12/9/2019) kemarin. (BNPB)

Kebakaran Meluas

Dilansir dari Tribunnews.com, kebakaran di Gunung Merbabu Jawa Tengah semakin meluas dan mengarah ke puncak.

Dikutip dari keterangan di akun facebook Tagana Surakarta, Kamis (12/9/2019), berdasarkan pantauan pada pukul 20.00 WIB, titik api di Gunung Merbabu dari Dusun Kedakan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, semakin membesar.

Bahkan titik api itu merembet ke arah puncak.

Tagana melaporkan, sampai saat ini petugas Gunung Merbabu, relawan dan masyarakat setempat masih melakukan pemantauan kebakaran

"Terpantau melalui pandangan visual kondisi Gunung Merbabu pukul 20.00 WIB tanggal 12 September 2019, terpantau titik api di Gunung Merbabu dari Dusun Kedakan, Desa Kenalan, Kec. Pakis, Kab. Magelang semakin membesar (merambat ke arah puncak) sampai saat ini masih dilakukan pemantauan oleh Petugas TN G. Merbabu, Relawan dan Masyarakat setempat.

Terdapat juga Kondisi Merbabu,via cctv merapi yang terpasang di merbabu

Kebakaran Merbabu mencapai area CCTV pemantauan Merapi dari arah G. Merbabu...
12/9/19," tulis admin akun facebook Tagana Surakarta.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran hutan terjadi di kawasan Gunung Merbabu, Kabupaten Magelang, Selasa (10/9/2019).

Luas areal yang terbakar mencapai 2,05 hektar di Dusun Babadan, Desa Gondangsari dan Dusun Kesingan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis.

Petugas gabungan diterjunkan untuk memadamkan api.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto, mengatakan, kejadian kebakaran terjadi sekitar pukul 14.00 WIB.

Titik api terlihat di dua titik, di Dusun Babadan, Desa Gondangsari dan Dusun Kesingan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis.

"Kejadian terjadi sekitar pukul 14.00, titik api terpantau di dua lokasi. Petugas langsung menuju titik api dan melakukan pemadaman," ujar Edy, Selasa (10/9/2019).

VIDEO VIRAL Pengendara Keluarkan Jurus Kanuragan saat Kena Tilang, Begini Nasibnya

Lanjut Edy, petugas gabungan dari Taman Nasional Gunung Merbabu, Masyarakat Peduli Api (MPA), siswa PKL, relawan dan warga setempat pun langsung diterjunkan menuju titik api dan melakukan pemadaman secara manual.

Petugas gabungan pun melakukan pemadaman secara manual dengan memutus / menyekat titik-titik api agar tidak merambat dan meluas.

"Petugas gabungan langsung melakukan pemadaman. Luas areal yang terbakar ada 2 hektar dan 500 meter persegi," tuturnya.

Api membakar lahan seluas 500 meter persegi di Dusun Babadan, Desa Gondangsari, Kecamatan Pakis, dan dua hektar lahan di Dusun Kesingan, Desa Kenalan, Kecamatan Pakis.

Sampai saat ini, penyebab kebakaran masih diselidiki dan belum diketahui secara pasti.

Petugas pun masih melakukan pemantauan jika terdapat potensi kebakaran kembali terjadi.

Lanjut Edi, pihaknya pun menghimbau kepada warga yang ada di sekitar lereng Gunung Merbabu, untuk tidak membakar sampah dedauan, ranting-ranting kering, atau bahan yang mudah terbakar karena dapat memicu kebakaran.

"Kami himbau masyarakat untuk hati-hati karena rumput kering dan mudah terbakar, bisa memicu kebakaran yang dapat membahayakan," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved