Nasi Goreng dari Sekolah di Koja Berujung Maut: Kakak Muntah dan Adik Tewas, Disdik Turun Tangan

LSZ, balita berusia tiga tahun tewas pada Kamis (12/9/2019) setelah mengalami gangguan kesehatan. diduga, ia keracunan nasi goreng dari sekolah.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Tribunnews.com
Ilustrasi keracunan 

Hasil dari dokter, LSZ didiagnosa mengalami infeksi saluran pernafasan, kadar garam tinggi, serta infeksi saluran pencernaan.

Mendengar hasil diagnosa, orang tua korban mengerti soal infeksi saluran pernafasan, karena LSZ punya riwayat penyakit itu sejak lahir.

Namun, penjelasan dokter soal infeksi saluran pencernaan membuat orang tua korban bertanya-tanya.

Dengan adanya pernyataan dokter dan memperhatikan gejala yang ditunjukkan LSZ setelah mengonsumsi nasi goreng, Wahyu pun mempertanyakan apakah ada kemungkinan anak keduanya itu mengalami keracunan makanan.

Akan tetapi, Wahyu tidak mendapatkan jawaban yang pasti dari dokter. Dokter hanya menyatakan bahwa ada kemungkinan LSZ keracunan makanan.

"Dokter di situ nggak ngasih jawaban yang tegas. Dia cuman ngasih jawaban: bisa jadi, ada kemungkinan pak," kata Wahyu menirukan ucapan dokter.

Kondisi LSZ Makin Menurun

Orang tua korban, Wahyu Irawan (31) dan Widya Sumarni (30) saat ditemui di kediamannya, Jumat (13/9/2019).
Orang tua korban, Wahyu Irawan (31) dan Widya Sumarni (30) saat ditemui di kediamannya, Jumat (13/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Kondisi LSZ yang makin menurun membuatnya harus dirujuk ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) RSUD Koja.

LSZ diinfus di kaki dan tangannya, serta dipasangi kateter dan selang makan.

Harapan orang tua korban kembali bersemi saat kesadaran LSZ di ruang PICU muncul kembali.

Namun, pada Kamis sore kondisi LSZ menurun drastis hingga akhirnya bocah itu meninggal dunia pada pukul 19.12 WIB.

LSZ meninggal dunia setelah pihak rumah sakit melakukan penanganan selama sekitar satu jam jelang kematiannya.

"Akhirnya ada keputusan dari dokter jaga: Pak kita sudah berusaha semaksimal mungkin, anak bapak sudah meninggal," tandas Wahyu.

Adapun atas meninggalnya sang buah hati, Wahyu mengaku ikhlas.

Pihak sekolah serta Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara juga sudah mendatangi Wahyu dan istrinya untuk mengucapkan belasungkawa sekaligus menanyakan kronologi tewasnya LSZ.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved