Panitia Penjaringan Cawalkot Tangsel dari PDIP Kenakan Baju Adat, Ini Maksudnya
PDI Perjuangan menegaskan sikapnya mencari figur yang mendukung keberagaman pada penjaringan calon walikota (cawalkot) Tangsel.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG UTARA - PDI Perjuangan menegaskan sikapnya mencari figur yang mendukung keberagaman pada penjaringan calon walikota (cawalkot) Tangsel.
Hal itu ditunjukkan panitia dengan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Skeretariat dewan pimpinan cabang (DPC) PDIP Tangsel, di kawasan Ruko Venice Arcade, Serpong Utara.
"Itu merupakan bentuk penegasan komitmen bahwa PDIP akan terus menjaga keberagaman dan memerangi politik identitas secara sungguh-sungguh," ujar Ketua Panitia Penjaringan Cawalkot Tangsel, Suhari Wicaksono, Jumat (13/9/2019).
Mereka menggunakan adat yang bertemakan warna merah seperti warna PDI Perjuangan.
Mereka menerima para figur yang hendak mendaftar menjadi Cawalkot dari PDIP seharian penuh.
"Sekaligus menunggu mereka yang akan mengambil formulir pendaftaran,” ujarnya.
Sampai saat ini, lima hari pendaftaran dibuka, sudah ada lima orang yang mengambil formulir.
• Bakal Masuk Pasar Indonesia, Spesifikasi Vivo V17: Ponsel dengan 6 Kamera, Layar Full Screen
• Terpilihnya Lili Diharapkan Bisa Menghadirkan Komunikasi Lebih Baik Antara KPK Dengan LPSK
Kelimanya yakni pegiat antirasuah TB Rahmat Sukendar, putri Wakil Presiden Indonesia terpilih, Siti Nur Azizah, Kolonel Beben Nur Fadilah, Lurah Cipayung Tommy Patria Edwardy.
Selain itu ada juga pengusaha Kemal Pasha, adik kandung Wali Kota Airin Rachmi Diany, Aldrin Ramadiana.
Terbaru, Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie juga ikut penjaringan PDIP demi meraih ambisinya menjadi Tangsel 1.