Sakit Hati & Kesal Sang Ibu Ditagih Utang Rp 15 Ribu, Pemuda 20 Tahun Bunuh dan Bakar Mayat Nenek
Prilaku sadis AA diketahui setelah warga menemukan sesosok mayat dari sebuah saung di tengah sawah yang terbakar di Desa Jayabakti.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM, GARUT - AA (20), seorang pemuda warga Desa Jayabakti, Kecamatan Banjarwangi, tega menghabisi nyawa seorang nenek-nenek dengan cara dibacok lalu dibakar.
Prilaku sadis AA diketahui setelah warga menemukan sesosok mayat dari sebuah saung di tengah sawah yang terbakar di Desa Jayabakti.
Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradonna Mappaseng kepada wartawan Minggu (15/9/2019) malam mengungkapkan, pada Sabtu (14/9/2019) malam, ada penemuan mayat didalam saung yang terbakar ditengah sawah.
Dilansir dari Kompas.com, belakangan, identitas mayat nenek tersebut diketahui bernama Iyah (60), warga Kampung Lebakjero Desa Jayabakti Kecamatan Banjarwangi.
Aparat kepolisian menduga, Iyah sengaja dibunuh dan dibakar di saung tersebut.
Menurut Maradona, jenazahnya sudah dibawa ke RSUD dr Slamet Garut diotopsi.
"Awalnya warga mengira hanya kebakaran biasa, setelah ditemukan ada mayat, muncul kecurigaan ada yang sengaja membakar," jelas Maradona.
Aparat kepolisian pun menurut Maradona langsung melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi.
Dari keterangan saksi, pihaknya mendapat satu nama yang diduga pelaku.
Setelah mengantongi identitas pelaku, aparat kepolisian pun langsung melakukan pencarian terduga pelaku.
Hingga, pada Minggu (15/9/2019) malam, pihak kepolisian mendapat informasi keberadaan pelaku di Desa Majasari Kecamatan Cibiuk hingga akhirnya berhasil diamankan.
"Kami dapat informasi jika pelaku lari ke Cibiuk hingva tim melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan pelaku," katanya.
Maradona menceritakan, dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, aksi pembunuhan tersebut dilakukan AA dengan cara membacok korban hingga tewas.
Setelah diketahui korban tewas, pelaku lantas membawa korban ke sebuah gubuk yang ada di tengah sawah.
Korban pun lantas diselimuti bahan ijuk dan saung itu pun dibakar.
Dari pemeriksaan awal, menurut Maradona, pelaku sengaja menghabisi nyawa nenek Iyah karena sakit hati kepada korban yang menyebut ibu pelaku punya utang yang tak juga dibayar sebesar Rp 14.000.
"Jadi korban terus ngomong ke pelaku soal utang itu, pelaku jadi kesal karena merasa terus ditagih dan akhirnya korban dibunuh," katanya.
Pelaku dan korban sendiri, masih tinggal dalam satu desa.
Namun, berbeda kampung.
Pelaku, telah diamankan di ruang tahanan Mapolres Garut dan aparat kepolisian pun telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa golok uang digunakan untuk membacok korban, sarung tangam kain, karung sepatu bot, topi dan batang kayu dari bekas saung yang terbakar.
Kronologi
Kasus pembunuhan terhadap Iyah (60), warga Kampung Cipareuhan Desa Jayabakti, Kecamatan Banjarwangi, Garut ternyata diawali dari dendam pelaku AA kepada korban yang sempat berselisih dengan ibu pelaku 2 minggu ke belakang.
Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna, Senin (16/9/2019) saat ekspose kasus pembunuhan tersebut mengungkapkan, sekitar dua minggu lalu, ibu pelaku dan korban sempat berselisih soal utang sebesar Rp 15 ribu.
Dilansir dari Kompas.com, korban diduga saat itu mengucapkan sesuatu yang membuat pelaku sakit hati.
Hingga, pada Sabtu (14/9/2019) siang, saat pelaku hendak pergi ke hutan mencari madu.
Pelaku melihat korban berada di salah satu saung yang ada di kebun di pinggir hutan di Kampung Lebakjero Desa Jayabakti.
Melihat korban seorang diri, pelaku pun pulang ke rumah membawa golok dan kembali menghampiri pelaku yang masih berada di saung.
"Korban lagi duduk istirahat di pinggir saung langsung dibacok dari samping hingga kena bagian pipinya, kemudian dibacok lagi dua kali di bagian wajah hingga langsung tersungkur tak bergerak," jelas Budi.
Setelah mengetahui korban tak bergerak lagi dan tewas, pelaku pun langsung memutupi tubuh korban menggunakan ijuk dari atap saung.
Setelah itu, pelaku pun mencoba meninggalkan jejak dengan membakar saung tempat tubuh korban yang sudah ditutupi ijuk.
Jasad korban pertama kali ditemukan oleh anak korban setelah mengetahui ada kebakaran saung.
Awalnya, warga menduga kebakaran biasa.
Hingga, aparat kepolisian dari Polsek Banjarwangi tiba ditempat kejadian dan menduga korban sengaja dibunuh.
• Diduga Bodong Tak Punya Surat, ABG Bakar Sepeda Motornya Sendiri Saat Dirazia Polisi di Cianjur
Aparat kepolisian pun bergerak cepat dengan membawa jenazah korban ke RSUD dr Slamet Garut untuk diotopsi.
Setelah itu, polisi pun meminta keterangan sejumlah saksi yang kebanyakan warga setempat.
Kepolisian menyimpulkan AA adalah terduga pelaku.
"Motifnya dipastikan karena dendam, tidak ada motif lainnya," jelas Budi.
Setelah mengetahui identitas pelaku, aparat kepolisian pun melakukan pencarian, hingga pada Minggu (15/9/2019) malam, keberadaan pelaku diketahui di wilayah Kecamatan Cibiuk dan pelaku berhasil diamankan tidak lebih dari 24 jam.
Kapolres Banjarwangi Ipda Masrokan menuturkan, saat warga menemukan tubuh korban di lokasi saung yang terbakar, pelaku masih ada di kampungnya.
Setelah berkembang dugaan pembunuhan, pelaku langsung meninggalkan kampungnya.
• Warga Sebut Kabar Penampakan Pocong di Tangerang Bukan Pertama Kali Terjadi
Pelaku sendiri bisa dideteksi keberadaannya setelah ada informasi dari warga, pelaku yang biasa bekerja sebagai penjahit, berada di tempatnya bekerja di Cibiuk.
"Pelaku dan korban masih bertetangga, orangtua korban dan pelaku sebelumnya memang sempat berselisih dua minggu lalu," katanya. (Kontributor Garut, Ari Maulana Karang)