Anies Baswedan akan Investigasi Ibu Menggendong Jenazah Bayi yang Tak Menggunakan Ambulans
Anies mengatakan, berdasarkan Standar Operasional Prosuder (SOP), dibutuhkan waktu sekitar dua jam agar jenazah diantar menggunakan ambulans
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan alasan Dian Islamiyati (36), sosok ibu menggendong jenazah bayi yang berusia 28 minggu dengan berjalan kaki, dibanding memakai ambulans Puskesmas Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyebut, pihak keluarga beralasan ingin segera memakamkan bayi malang itu yang keguguran di puskesmas tersebut.
“Di sini kami sedang investigasi di lapangan, tapi menurut informasi sementara keluarga keukeuh mau segera membawa (jenazah bayi),” kata Anies di Silang Monas, Jakarta Pusat pada Kamis (19/9/2019).
Anies mengatakan, berdasarkan Standar Operasional Prosuder (SOP), dibutuhkan waktu sekitar dua jam agar jenazah diantar menggunakan ambulans.
Namun. kenyataannya, keluarga Dian justru menggendong jenazah cucunya dengan berjalan kaki.
“Kalau di rumah sakit itu sudah pasti seperti itu (menunggu dua jam),” ujarnya.
Tidak hanya terburu-buru, kata Anies, sang nenek menggendong jenazah cucunya karena dianggap lebih mudah.
Sebab, tubuhnya yang kecil, tidak menyulitkan orang yang membawanya.
”Cuma karena ukurannya bayi mungkin dianggap mudah, jadi gampang dibawa."
"Tapi, ini yang nanti kami cek lagi di lapangan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Anies menegaskan, telah menginstruksikan seluruh Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) untuk menaati SOP yang telah dibuat.
Terutama bila ada warga yang meninggal dunia, pihak keluarga harus menunggu waktu selama dua jam untuk menggunakan ambulans.
“Bila ada yang meninggal, harus ditunggu dua jam dan harus menggunakan mobil jenazah,” ungkapnya.
Seperti diberitakan, sebuah video yang menampilkan seorang wanita berjalan sambil menggendong jenazah bayi di Jalan Akses Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara pada Selasa (17/9/2019) lalu.
Video itu lalu diunggah akun Instagram @polsek_cilincing_humas dan anggota polsek setempat membawa Dian beserta cucunya ke rumahnya di sekitar lokasi menggunakan mobil.
Dian Islamiyati (36), seorang ibu yang sudah menjadi nenek yang berjalan kaki di pinggir jalan raya akses Marunda, ibu menggendong jenazah bayi diantar polisi sampai ke rumah duka, Selasa (17/9/2019), mendadak viral di media sosial.
Kabar adanya proses tanpa ditawarkan ambulans dibantah Puskesmas Cilincing yang dituduh tak menawarkan mobil ambulans untuk mengantar nenek dan jenazah cucunya itu akhirnya dibantah.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing, Edison Saputra saat dikonfirmasi awak media, Rabu (18/9/2019).
• Air Mata Imam Nahrawi Tak Terbendung saat Bertemu Pegawai Hingga Pejabat Kemenpora
Dia pun menceritakan, saat kejadian itu, pihaknya sudah menawarkan mobil ambulans, namun dengan konsekuensi harus menunggu selama dua jam lamanya di Puskesmas Cilincing.
Apalagi, dalam menunggu waktu dua jam itu dibutuhkan untuk mengurus surat-surat kematian dan menunggu mobil jenazah datang.
"Kan kalau ada yang meninggal itu SOP-nya ditunggu dulu dua jam, jadi masuk ditransit sambil menunggu surat-surat kematiannya,” ujar Edison.
Kendati demikian, ia menyebut nenek tersebut tidak menggunakan mobil jenazah karena ingin buru-buru memakamkan cucunya pada hari itu juga.
“Nah ditanyain lagi saat itu kalau ambulans ditunggu dulu dua jam tapi dia bilang enggak bisa," jelasnya.
Lebih lanjut, Edison menuturkan bahwa di Puskesmas Kecamatan Cilincing sendiri tidak tersedia mobil jenazah karena pengurusan mobil jenazah berada di Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman.
“Itu ada nomor teleponnya, cuma memang menunggu sebentar, tapi dia enggak mau, maunya dia buru-buru kata dia begitu, langsung jalan saja kata dia begitu," pungkas dia.
Hingga akhirnya, singkat cerita, jenazah bayi laki-laki itu dikuburkan selepas salat Isya, kemarin. Jenazah dikuburkan di TPU Malaka dengan dihadiri beberapa keluarga korban.
Sebelumnya, Dian juga saat dalam perjalanan pulang ke rumahnha ditolong polisi ketika berjalan kaki usai motor yang memboncengnya mogok di tengah Jalan Akses Marunda.
Adapun bayi itu dilahirkan oleh anak keduanya, IAS (16), sekitar pukul 14.00 WIB kemarin siang di Puskesmas Kecamatan Cilincing.
Setelah keluar dari rahim IAS, bayi itu didapati tak bernyawa. Jenazah bayi itu pun sempat ditempatkan di Ruang Bersalin Puskesmas Kecamatan Cilincing selama beberapa jam.
Adapun saat ini, IAS sang ibu dari jenazah laki-laki itu juga masih menjalani rawat inap di Puskesmas Cilincing.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Anies Baswedan Ungkap Keharusan Penggunaan Mobil Ambulans Terkait Ibu Menggendong Jenazah Bayi