Kisah Suraji, Penyandang Disabilitas Jadi Penjual Koran Demi Hidupi Anaknya hingga Raih Sarjana

Tampak kertas putih yang telah dilaminating bertuliskan "Jual Koran dan Pulsa" menegaskan apa yang dilakukannya di jalan itu.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Suraji (56) penjual koran dan pulsa disabilitas yang telah 40 tahun jualan di kawasan Senayan pada Jumat (20/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, SENAYAN - Di tepi jalan raya, Suraji (56) duduk di atas sepeda roda tiga sebagai pengganti kedua kakinya.

Tampak kertas putih yang telah dilaminating bertuliskan "Jual Koran dan Pulsa" menegaskan apa yang dilakukannya di jalan itu.

Terlihat tumpukan koran yang masih terlipat rapi berada di dalam kantong plastik hitam di dekat kakinya.

Saat duduk, ibu jarinya sibuk menaikturunkan tasbih seraya bibirnya tak berhenti berucap dzikir.

Suraji (56) penjual koran dan pulsa disabilitas yang telah 40 tahun jualan di kawasan Senayan pada Jumat (20/9/2019).
Suraji (56) penjual koran dan pulsa disabilitas yang telah 40 tahun jualan di kawasan Senayan pada Jumat (20/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS)

Seluruh bodi sepeda berbahan kayu lapis dan besi itu dicat hijau mengkilap tampak mencuri perhatian.

Pria bertopi itu ditakdirkan tak bisa berjalan sejak kecil karena kedua kakinya lumpuh total.

Namun, hidupnya bukan berarti anti klimaks meratapi nasib yang tak bisa diubahnya itu.

Suraji divonis polio sejak usia tiga tahun

Saat itu, ia dilahirkan tanpa bantuan tenaga medis profesional.

"Saya waktu itu ditangani oleh mantri suntik. Ketika lahir saya disuntik ternyata overdosis. Lalu kaki saya di usia tiga tahun alami lumpuh," terangnya kepada TribunJakarta.com pada Jumat (20/9/2019).

Ia menolak menyerah dengan keadaannya meski kedua kakinya tak mampu memijak tanah.

Suraji tetap melanjutkan hidup dengan bekerja demi hidupi istri dan kedua anaknya di rumah.

Anak keduanya telah merasakan perguruan tinggi S1 di Perguruan Tinggi Panca Sakti.

Suraji pun yang membiayai pendidikan anaknya itu selama empat tahun hingga lulus kuliah.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved