Kisah Suraji, Penyandang Disabilitas Jadi Penjual Koran Demi Hidupi Anaknya hingga Raih Sarjana
Tampak kertas putih yang telah dilaminating bertuliskan "Jual Koran dan Pulsa" menegaskan apa yang dilakukannya di jalan itu.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Dari hasil jerih payahnya berjualan, Suraji mendapatkan uang sekira Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu sehari.
Tapi, tak sedikit yang menambahkan uang lebih kala membeli dagangannya.
Adapula yang memberinya makanan kecil dari para pegawai TVRI yang baru datang sebelum memasuki gedung.
Pernah Ketabrak Motor
Suraji mengaku beberapa kali tertabrak oleh pengendara motor yang melintas di dekatnya.
Bodi samping sepedanya pernah berbenturan dengan sepeda motor sehingga ia jatuh tersungkur.
"Iya pernah beberapa kali saya jatuh karena terserempet motor yang melintas," katanya.
Ia pun juga pernah diperlakukan tak baik oleh orang yang berniat jahat.
Saat itu, dirinya hampir terjaring petugas sosial lantaran dilaporkan oleh orang yang tak suka dengannya.
"Saya pernah dilaporkan orang yang enggak suka sama saya karena dibilang saya mengemis. Padahal di sini saya jualan buat dapat uang," katanya.
Petugas sosial yang datang pun urung untuk menangkapnya lantaran terbukti Suraji tak mengemis.
"Begitu dilihat saya memang enggak mengemis. Tapi dia melapor kalau saya mengemis di jalan," tambahnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/penjual-koran-disabilitas.jpg)