Cerita Supriyadi 3 Hari Bermimpi Tolong Korban Kebakaran di Jatinegara, Ternyata Ikut Jadi Korban

Anehnya, mimpi Supriyadi menolong warga saat kebakaran itu merupakan juga dia alami pada Kamis (19/9/2019), Jumat (20/9/2019).

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Permukiman warga Kelurahan Rawa Bunga dan Bali Mester yang terbakar, Jakarta Timur, Minggu (22/9/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Supriyadi (58), warga Kelurahan Rawa Bunga merasa janggal sebelum kebakaran yang menghanguskan 129 rumah warga Kecamatan Jatinegara terjadi pada Sabtu (21/9/2019).

Sebelum melihat kepulan asap dari lantai dua rumah kontrakan tetangganya sekira pukul 00.30 WIB itu mengaku sempat bermimpi tentang kebakaran.

"Saya dibangunin sama anak perempuan saya kalau ada kepulan asap. Sebelum bangun itu saya mimpi lagi menolong orang yang rumahnya kebakaran," kata Supriyadi di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (22/9/2019).

Anehnya, mimpi Supriyadi menolong warga saat kebakaran itu merupakan juga dia alami pada Kamis (19/9/2019), Jumat (20/9/2019).

Gubernur Anies Minta Pemkot Jakarta Timur Jamin Kebutuhan Susu Bayi Korban Kebakaran Jatinegara

Dalam ketiga mimpi warga RT 04/RW 01 Kelurahan Rawa Bunga, permukiman warga yang terbakar pun termasuk wilayah Kecamatan Jatinegara.

"Jadi selama tiga hari saya mimpi nolongin orang yang rumahnya kebakaran. Enggak tahunya sekarang rumah saya sendiri yang terbakar," ujarnya.

Supriyadi merupakan warga pertama yang meneriaki tetangganya agar bangun dan menyelamatkan diri kala api kian membesar.

Nahas tak satu pun harta bendanya di rumah yang dia huni sejak tahun 1980 berhasil diselamatkan karena sibuk membangunkan warga.

"Rumah saya bersebelahan sama kontrakan titik api pertama muncul. Makannya anak saya yang pertama lihat kepulan asap terus bangunin saya," tuturnya.

Menurutnya warga sulit memadamkan api karena arus listrik dan pasokan air putus terdampak korsleting listrik pemicu kebakaran.

Kepadatan permukiman warga yang tak ubah lorong sempit juga membuat si jago merah merambat dalam hitungan detik.

"Sumur ada, tapi kering karena sekarang musim kemarau. Akhirnya warga madamin api pakai air kali dan pasir. Pemadam juga susah karena mobil pompa enggak bisa masuk," lanjut Supriyadi.

Meski dipisahkan kali dengan lebar sekitar satu meter, si jago merah mampu menjamah permukiman warga di RW 06 Kelurahan Bali Mester.

Tercatat 103 rumah warga di RW 01 Kelurahan Rawa Bunga dan, 26 rumah di RW 06 Kelurahan Bali Mester ludes terbakar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved