Cerita Supriyadi 3 Hari Bermimpi Tolong Korban Kebakaran di Jatinegara, Ternyata Ikut Jadi Korban

Anehnya, mimpi Supriyadi menolong warga saat kebakaran itu merupakan juga dia alami pada Kamis (19/9/2019), Jumat (20/9/2019).

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Permukiman warga Kelurahan Rawa Bunga dan Bali Mester yang terbakar, Jakarta Timur, Minggu (22/9/2019) 

Anies minta Pemkot Jaktim penuhi kebutuhan korban

 Pemeriintah Kota Jakarta Timur diminta menyiapkan seluruh kebutuhan 452 warga Kecamatan Jatinegara yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran pada Sabtu (21/9/2019).

Hal ini disampaikan Gubernur DKI Anies Baswedan saat dikonfirmasi keluhan warga di posko pengungsian yang kekurangan pasokan kebutuhan bayi, anak-anak, dan air bersih.

"Akan disiapkan. Untuk kebutuhan air bersih, popok, seragam semua akan disiapkan. Nanti Wali Kota Jakarta Timur dengan seluruh jajarannya akan menyiapkan," kata Anies di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (22/9/2019).

Selain kebutuhan logistik, Pemerintah Kota Jakarta Timur diminta memfasilitasi pembuatan ulang identitas, dan surat berharga warga.

Pasalnya saat kebakaran yang melahap sekira 129 rumah, warga tak sempat menyelamatkan harta bendanya, termasuk surat-surat berharga.

"Kita juga memastikan seluruh kebutuhan administrasi kependudukan akan disiapkan penggantinya, atau pun surat yang hilang akan dibantu untuk diadakan semua," ujarnya.

Wali Kota Jakarta Timur M. Anwar yang ikut mendampingi Anies saat berkunjung ke posko pengungsian menyanggupi intruksi orang nomor satu di DKI.

Sebagai langkah pertama, dia meminta dua dua tenda pengungsi yang dibangun di pinggir perlintasan rel kereta api dipindah karena tak layak.

"Sebaiknya posko yang dipinggir rel dipindah, karena banyak debu, enggak steril. Kalau bisa hari ini dipindah, tadi juga pak Gubernur melihatnya agak risih," tutur Anwar.

Dia meminta Sudin Sosial Jakarta Timur segera menyiapkan tempat pengungsian baru bagi warga yang mengungsi dua tenda dekat perlintasan rel.

Sebelumnya, Yahya (25), mengatakan bantuan logistik untuk warga yang memiliki bayi, balita, dan anak-anak hingga kini belum mencukupi.

"Kebutuhan untuk anak-anak masih kurang, susu, pampers, selimut itu butuh banget buat yang punya anak bayi. Kalau kebutuhan makanan, baju sudah cukup lah," kata Yahya.

Beruntung hingga kini belum ada bayi, balita, dan anak-anak yang mengalami gangguan kesehatan dampak kebakaran yang terjadi sekira pukul 00.30 WIB.

Selain kebutuhan pokok, Yahya berharap ada bantuan kipas angin guna menangkal panasnya suhu dan debu yang menyebar di sekitar posko.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved