Demo di Jakarta
Ada Sejumlah Alumni Diduga Jadi Penggerak Pelajar STM di Bekasi Menuju DPR RI
"Media sosial itu ada postif dan negatif, contoh negatifnya seperti ini, menyebar mereka alasannya ikut-ikutan, ini namanya prilaku kolektif," katanya
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Ratusan pelajar SMK/STM diamankan Polres Metro Bekasi Kota, ketika hendak bergerak menuju gedung DPR/MPR Jakarta. Mereka digiring ke Mapolres ketika akan menumpang truk atau dicegat di Stasiun Bekasi, Rabu (25/9/2019).
Selain mengamankan ratusan pelajar STM, polisi juga mendapati sejumlah alumni yang berpakaian laiknya pelajar. Mereka diduga jadi dalang yang menggerakkan adik-adik kelas untuk sama-sama berangkat.
Hal ini diungkap Kasat Reskrim Polres Metro Kompol Arman, ada sedikitnya lima orang alumni yang saat ini sedang diperiksa. Mereka mayoritas berpakaian seragam sekolah dahulu tempat mereka menuntut ilmu.
"Kenapa kok dia ikut-ikutan, perannya apa? Nah ini kita lagi gali, dia sudah enggak sekolah tapi memakai baju sekolah mengajak adik-adiknya berangkat. Itu kan berarti punya motif tersendiri," kata Arman.
Sementara itu, dari keterangan para pelajar yang diamankan, mereka mengaku hanya ikut-ikutan saja. Kabar berkumpulnya pelajar STM di Gedung DPR Jakarta didapat melalui ajakan di media sosial.
"Media sosial itu ada postif dan negatif, contoh negatifnya seperti ini, menyebar mereka alasannya ikut-ikutan, ini namanya prilaku kolektif," jelas dia.
• Khawatir Permukimannya Kembali Jadi Sasaran Gas Air Mata, Warga Tutup Portal di Seberang Gedung DPR
• Tajir Melintir, Putri Nia Ramadhani Justru Tak Bisa Bedakan Bandung & Amerika Serikat
• Pelajar SMA Rusuh di Depan Gedung DPR, Sebagian Rute Transjakarta Dialihkan
Pantauan TribunJakarta.com, ratusan pelajar ini kumpulkan di halaman Mapolres Metro Bekasi Kota, mereka diminta membuka baju dan menyerahkan ponsel genggam yang dibawa masing-masing.
Selain itu, nampak sejumlah personel kepolisian melakukan pendataan nama dan asal sekolah ratusan pelajar tersebut. Mereka juga beberapa diberikan arahan sambil diintrogasi oleh petugas.
Uniknya, mereka juga dihukum untuk berjalan jongkok sambil kedua tangan memegang pundak rekannya sesama pelajar. Pelajar STM ini baru akan diperbolehkan pulang ketika sudah dijemput pihak sekolah atau orangtua.