Demo di Jakarta

Pemukimannya Berada di Seberang Gedung DPR MPR, Warga Kena Dampak Tembakan Gas Air Mata

"Biasanya ini ditutup malam doang, tapi sejak semalam karena rusuh maka warga sepakat nutup portalnya biar daerah sini enggak lagi kena gas air mata."

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Portal Gang di ujung Jalan Danau Gelinggang yang berada tepat di seberang Gedung DPR MPR terpaksa ditutup warga. 

"Setelah kita lakukan penghadangan dan penggeledahan, ditemukan beberapa pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam jenis celurit," kata Ganet kepada wartawan, Rabu (25/9/2019).

Polres Jakarta Barat mengamankan puluhan pelajar yang hendak demo di DPR.
Polres Jakarta Barat mengamankan puluhan pelajar yang hendak demo di DPR. (ISTIMEWA/Dokumentasi Polres Jakarta Barat)

Ganet mengatakan, bagi para pelajar yang kedapatan membawa senjata tajam akan dilakukan proses lebih lanjut.

"Sedangkan bagi pelajar lainnya kami memanggil pihak Sudin dan pihak sekolah yang bersangkutan untuk menjemput dan memberikan arahan," kata Ganet.

Saat ini, polisi masih menyelidiki motif para pelajar yang akan melakukan aksi unjuk rasa ini.

Pelajar berseragam diamankan Satpol PP di Depok

Puluhan pelajar dari berbagai sekolah, diamankan oleh petugas kepolisian serta Satpol PP Kota Depok sore ini.

Puluhan pelajar tersebut, diamankan ketika di Jalan Raya Margonda, dan langsung diamankan ke Kantor Satpol PP Kota Depok, Pancoran Mas, Kota Depok.

Kasatpol PP Kota Depok Lienda Ratnanurdianny mengatakan, total ada 32 pelajar yang diamankan.

"Ada 32 pelajar yang diamankan, ada beberapa yang kedapatan membawa sajam dan sudah diamankan oleh pihak kepolisian," ujar Lienda dijumpai wartawan, Rabu (25/9/2019).

Puluhan pelajar yang diamankan di Kantor Satpol PP Kota Depok.
Puluhan pelajar yang diamankan di Kantor Satpol PP Kota Depok. (Puluhan pelajar yang diamankan di Kantor Satpol PP Kota Depok.)

Lienda mengatakan, pengakuan para pelajar mereka hendak bertamasya ke Kota Tua.

Namun, pihaknya tidak lantas percaya dan meminta masing-masing pelajar menghubungi keluarganya untuk menjemputnya pulang.

"Alasan mereka mau tamasya ke Kota Tua, tapi mereka terdiri dari beberapa sekolah dan hendak ke Jakarta. Diduga akan ikut aksi demo," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved