Demo di Jakarta

Viral Kabar Pelajar SMA Tewas Saat Hendak Demo ke Gedung DPR RI, Ini Kata Polisi

Informasi tentang seorang pelajar bernama Bagus Putra Mahendra (15) meninggal dunia saat hendak berdemo ke Gedung DPR RI viral di media sosial.

Tangkapan layar akun Facebook Sidik Sasmita
Tangkapan layar akun Facebook Sidik Sasmita 

Karim menekankan, puluhan murid yang semuanya pria tersebut sebagian besar berasal dari sekolah yang berlokasi di Kabupaten Tangerang seperti Tigaraksa.

Mirisnya, begitu ditanya alasan bertolak ke Jakarta, semua siswa tersebut kompak menjawab tidak bisa menjawab pertanyaan.

"Ini kan miris juga, kalau tadi saya tanya alasan mereka berangkat ke Jakarta itu mereka tidak tahu alasannya karena apa dan mau ngapain ke sana," ucap Karim.

Lanjutnya, para pelajar tersebut dipastikan tidak membawa senjata tajam atau pun benda tumpul lainnya hanya alat peraga yang sudah mereka siapkan dari Tangerang.

Hingga hari ini, Jajaran Polres Metro Tangerang Kota masih terus melakukan penyekatan di jalan untuk menjaring siswa yang berangkat ke Jakarta untuk demo.

"Kita akan terus melakukan penyekatan di wilayah-wilayah Kota Tangerang. Kita juga melihat eskalasi di Jakarta bagaimana, yang jelas pengamanan akan terus kita lakukan," tegas Karim.

Sementara, R (16) seorang siswa dari Teluknaga, Kabupaten Tangerang mengakui kalau tidak tahu alasan pasti dirinya ikut berangkat demo ke Jakarta kemarin.

ia mengaku hanya ikut ajakan teman saja dan tahu ada demo dari media sosial.

"Enggak tahu bang (alasannya), ikut teman-teman saja saya. Tahu dari medsos juga rame kalau ada demo dan sudah ada yang di sana (Jakarta) duluan," kata R.

Berikut deretan fotonya:

Penangkapan 73 pelajar asal Tangerang yang mengikuti dan akan berangkat demo di depan DPR RI, Jakarta Pusat oleh Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (26/9/2019) dini hari.
Penangkapan 73 pelajar asal Tangerang yang mengikuti dan akan berangkat demo di depan DPR RI, Jakarta Pusat oleh Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (26/9/2019) dini hari. (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)
Penangkapan 73 pelajar asal Tangerang yang mengikuti dan akan berangkat demo di depan DPR RI, Jakarta Pusat oleh Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (26/9/2019) dini hari.
Penangkapan 73 pelajar asal Tangerang yang mengikuti dan akan berangkat demo di depan DPR RI, Jakarta Pusat oleh Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (26/9/2019) dini hari. (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)
Penangkapan 73 pelajar asal Tangerang yang mengikuti dan akan berangkat demo di depan DPR RI, Jakarta Pusat oleh Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (26/9/2019) dini hari.
Penangkapan 73 pelajar asal Tangerang yang mengikuti dan akan berangkat demo di depan DPR RI, Jakarta Pusat oleh Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (26/9/2019) dini hari. (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)
Penangkapan 73 pelajar asal Tangerang yang mengikuti dan akan berangkat demo di depan DPR RI, Jakarta Pusat oleh Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (26/9/2019) dini hari.
Penangkapan 73 pelajar asal Tangerang yang mengikuti dan akan berangkat demo di depan DPR RI, Jakarta Pusat oleh Polres Metro Tangerang Kota, Kamis (26/9/2019) dini hari. (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Ragam Reaksi Orangtua Pelajar yang Menjemput Anaknya di Polda Metro: Marah Hingga Merasa Direpotkan

Orangtua para pelajar silih berganti memasuki Polda Metro Jaya demi menjemput anaknya yang terlibat bentrok dengan aparat. 

Pantauan Wartawan TribunJakarta.com, Rabu (25/9/2019) pukul 19.30 WIB, para orangtua atau wali memadati halaman Polda.

Kakak dari salah satu siswa SMA yang ditangkap, Evander Lintang, mengatakan adiknya dibekuk oleh pihak aparat usai turut serta dalam rombongan para pelajar yang mengarah ke DPR.

Ia ditangkap saat makan nasi kotak bersama teman-temannya di sekitar area DPR.

"Adik saya kena, emang katanya dia mau ke sana. Pihak sekolah enggak tahu, dia ketangkep saat makan nasi kotak," terangnya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (25/9/2019) di Polda Metro Jaya.

Adiknya yang bersekolah di bilangan Karet Tengsin itu, lanjut Evan, ditangkap bersama tiga temannya.

Kini, Adiknya telah diperbolehkan pulang oleh pihak Polda Metro Jaya usai Evan mengisi surat tertulis.

"Ibunya marah sekali sama adik saya karena mendadak ke sana," terangnya.

Bukan saja adik Evan yang ikut serta dalam bentrokan di gedung DPR.

Pelajar dari salah satu SMK jurusan Perkantoran di bilangan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan NF (14) juga ikut serta. 

NF bersama belasan teman-temannya diajak rombongan anak-anak STM yang sedang mengarah ke gedung DPR selepas pulang sekolah.

NF yang sebelumnya telah mengetahui kabar unjuk rasa mahasiswa sejak kemarin, juga berniat untuk ikut.

"Ketika pulang, ada rombongan anak STM ngajak ke DPR, ada kali ratusan orang, saya sama temen-temen lain jadi ingin ikut," tambahnya.

Namun ketika NF dan rombongan lainnya melintas di Jalan Gatot Subroto arah Polda.

Mereka bentrok dengan aparat di dekat Polda Metro Jaya.

Akhirnya, NF dan sebagian pelajar lainnya dibekuk oleh polisi sebelum sampai di gedung DPR.

NF pun dibebaskan lantaran ibunya kenal dengan salah satu anggota kepolisian dan meminta tolong untuk dilepaskan.

"Ini saya mau jelaskan semua ke ibu saya," terangnya.

Dua Anak SMP Tertangkap

Puluhan pelajar yang diamankan di Kantor Satpol PP Kota Depok.
Puluhan pelajar yang diamankan di Kantor Satpol PP Kota Depok. (Puluhan pelajar yang diamankan di Kantor Satpol PP Kota Depok.)

Pelajar yang ikut serta ke gedung DPR tak hanya dari kalangan pelajar setingkat SMA, SMK dan STM saja, melainkan tingkat SMP.

MA (14) dan MI (14) nekat ke daerah Palmerah saat bentrok antara para pelajar dari kalangan STM terlibat pertikaian dengan aparat.

"Kalau untuk tergerak ada yang manasin juga, saya enggak tahu anak saya dipanggil polisi. Begitu ditelepon polisi saya langsung ke Polda," ujar Rusdi, ayah dari MA.

Livia Ellen, Mahasiswa UI yang Kecewa Foto Demonya Viral di Media Sosial: Prestasinya Tak Main-main!

Rekrutmen CPNS 2019 Segera Dibuka, Ini Bocoran Formasi, Jadwal Lengkapnya, dan Cara Daftarnya!

Pemukimannya Berada di Seberang Gedung DPR MPR, Warga Kena Dampak Tembakan Gas Air Mata

Berdasarkan penuturan MA, dirinya hanya sedang mengarah pulang.

Namun, saat melintas di dekat Stasiun Palmerah, ia diciduk oleh petugas polisi.

Sementara itu, Aris, pengemudi ojek online, geram tatkala harus menjemput anak keduanya yang duduk di bangku SMK, turut terlibat bentrok.

"Aduh, ini aja saya baru tahu. Ngerepotin orangtua aja begini. Saya harusnya nge-grab," ujarnya kesal.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved