Demo di Jakarta
Aksi Mujahid 212, FMMB Beri Imbauan ke Aparat Kepolisian dan Pemerintah
FMMB menyampaikan imbauan kepada aparat kepolisian dan pemerintah terkait Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI pada Sabtu (28/9/2019).
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Ya ratusan ya, enggak sampai ribuan. Mereka kebanyakan pakai motor," ujarnya.
Antisipasi Ricuh, Peserta Aksi Mujahid 212 Ini Bawa Pasta Gigi

Erin, pria 59 tahun itu mengaku tidak pernah absen mengikuti aksi 212 yang sudah berkali-kali dihelat dengan tajuk yang berbeda.
Hari ini, Sabtu (28/9/2019), ia kembali turun untuk hadir dalam Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di bundaran HI, Jakarta.
Biasanya ia bersama keluarga, istri dan anak, namun kali ini ia berangkat sendiri karena anaknya sedang sakit.
"Setiap aksi saya selalu ikut. Biasanya sama anak istri saya, cuma anak saya sedang tidak enak badan," ujar Erin di Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).
Selain berangkat sendiri, kali ini Erin membawa bekal yang berbeda dari biasanya.
Ia membawa pasta gigi di antara bekal makanan dan minuman di tasnya.
Pasta gigi dibawanya sebagai persiapan kalau terjadi kericuhan dan ada penggunaan gas air mata dari aparat.
Erin berkaca dari aksi mahasiswa dan pelajar yang sebelumnya ricuh, pada 23-25 September 2019.
"Ya jaga-jaga saja, takutnya ricuh seperti demo yang kemarin," ujarnya sambil menunjukkan odol putih yang sudah dipakainya di rumah.
Seperti diketahui, odol kerap dioleskan di sekitar mata untuk meminimalisir efek gas air mata.
Pertimbangan lain Erin soal kemungkinan ricuh adalah pernyataan Menko Polhukam, Wiranto, yang menyebut ada pihak yang hendak memanfaatkan aksi yang turun ke jalan.
Erin menganggap pernyataan tersebutbisa menjadi dalih aparat melakukan tindakan represif.
"Saya takutnya dalihnya itu, ya saya enggak tahu lah ya. Mudah-mudahan aman," ujarnya.