Imbau Massa Tak Anarkis Saat Demo, Pemkot Jaktim Akan Beri Pendampingan Pelajar di Sekolah

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Pemkot Jakarta Timur imbau massa tak anarkis dalam menyampaikan aspirasi.

Diketahui, sejumlah masyarakat dari kalangan mahasiswa hingga pelajar yang menolak RKUHP dan UU KPK melakukan orasinya di depan Gedung DPR/MPR RI sejak awal minggu ini.

Melihat kondisi yang terjadi, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar berpesan agar tiap penyampaian aspirasi tak berujung anarkis.

"Aspirasi bukan enggak boleh. Sampaikan boleh-boleh aja tapi jangan sampai anarkis dan terjadi benturan. Jakarta sudah aman dan kondusif," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (28/9/2019).

Terkait aksi pelajar, ia sangat menyayangkan hal tersebut.

Terlebih aksi itu berujung dengan hal yang tidak diinginkan.

"Pelajar secara politik mereka belum mengerti dan mengetahui terus mendalam. Untuk itu kita adakan pendampingan. Pendampingan di sekolah-sekolah ada," sambungnya.

Saat ini, Pemkot Jakarta Timur bekerjasama dengan jajaran terkait melakukan pendampingan dan pengawasan terhadap para pelajar.

Wakil Wali Kota Tangsel: Aspirasi Sudah Disuarakan Kakak Mahasiswa

Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel), melarang pelajar SMA dan setingkatnya, serta siswa SMP untuk tidak ikut berdemonstrasi.

Seperti diketahui, pada Rabu (25/9/2019), ribuan pelajar datang ke Jakarta, ke depan gedung DPR MPR.

Ribuan pelajar itu yang disebut berunjuk rasa akhirnya terlibat kericuhan dengan aparat kepolisian.

"Kami sudah mengimbau kepada kepala SMA dan SMk di Tangsel untuk memantau siswa dan siswinya, seperti tidak ikut-ikutan demo ke Jakarta," jelas Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie saat dihubungi pada Jumat (27/9/2019).

Benyamin juga mengatakan, Wali Kota Airin Rachmi Diany sudah memanggil kepala SMA dan SMK se-Tangsel untuk memberikan imbauan kepada pelajarnya masing-masing.