Demo di Jakarta

SG Si Perakit Bom Molotov Pinjam Alamat untuk Menikah, Istri Ketua RT: Mau Beli Rumah DP 0 Persen

SG (30) satu dan enam oknum terduga pelaku yang ingin membuat huru-hara saat Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di Monas, Sabtu (28/9/2019).

Penulis: Bima Putra | Editor: Siti Nawiroh
TribunJakarta/Bima Putra
Tampak depan kediaman DS yang digunakan DS untuk membuat KTP, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (29/9/2019) 

Sedangkan SS berperan memberikan bom molotov tersebut kepada OS.

SS juga menentukan target dan selaku koordinator aksi untuk membuat huru-hara.

Sementara pelaku SG merakit bom tersebut. Ia juga mempersiapkan massa perusuh untuk masuk dalam Aksi Mujahid 212.

Sedangkan pelaku YF dan AU memiliki peran yang sama. Keduanya sebagai eksekutor.

Pada Sabtu pagi sampai sore, massa Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI berunjukrasa di sekitar Masjid Istiqlal hingga Bundaran Hotel Indonesia.

Dalam orasinya, orator dari atas mobil komando bertanya kepada massa soal kesejahteraan rakyat selama di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.

"Hidup kita tambah baik atau tambah susah di zaman Jokowi?" ujar sang orator dari atas mobil komando.

"Susah," teriak massa seragam.

Hingga pukul 12.00 WIB massa bergerak ke Masjdi Istiqlal untuk salat Zuhur berjemaah.

Saat bergerak mengikuti mobil komando, orator juga berseru agar Presiden Jokowi mundur.

"Mundur mundur mundur Jokowi, mundur Jokowi sekarang juga," katanya.

Massa Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI tak jadi merangsek ke depan Istana Merdeka karena Jalan Merdeka Barat telah ditutup dengan kawat berduri.

Mereka pun hanya berorasi di sekitar Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved