Rusuh di Papua

Jamin Keselamatan Pengungsi, Pengamanan di Bandara Wamena Diperketat

Aparat TNI-Polri menjamin keselamatan warga di Kota Wamena yang mengungsi lantaran khawatir keselamatannya terancam akibat kerusuhan.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Pengungsi Wamena asal Minang, Sumatera Barat saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/9/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Aparat TNI-Polri menjamin keselamatan warga di Kota Wamena yang mengungsi lantaran khawatir keselamatannya terancam akibat kerusuhan.

Kadispen AU Marsekal Pertama Fajar Adriyanto mengatakan di Wamena sudah tersedia posko dengan penjagaan yang siap menjamin keselamatan warga.

"Ada Detasemen di sana, dan kita kerja sama dengan AD, dan Polri untuk mengevakuasi mereka yang ingin keluar dari Wamena untuk mendekati Bandara Wamena," kata Fajar di Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (3/10/2019).

Sudah kondusifnya situasi di Wamena membuat penerbangan pesawat TNI AU yang mengangkut pengungsi berjalan tanpa hambatan.

Selain posko, Fajar menuturkan pengamanan di Bandara Wamena juga diperketat guna menjamin keselamatan warga yang meminta eksodus.

"Tidak ada, karena memang pengamanan di bandara Wamena sudah kita perketat dan sudah ada pasukan di sana. Jadi cukup aman di sana," ujarnya.

Meski tak merinci jumlah pasti penerbangan pesawat yang mengangkut pengungsi dan mengirim bantuan tenaga medis serta logistik.

Sejak kerusuhan di Wamena terjadi pada Senin (23/9/2019), pesawat TNI AU sudah menempuh puluhan penerbangan dan dipastikan terus bertambah.

"Sampai sekarang masih ada evakuasi terus di sana. Dan pesawat Hercules sudah cukup banyak, sudah puluhan sorti (penerbangan)," tuturnya.

Sejumlah Warga Asli Wamena dan Tenaga Medis Ikut Meminta Dievakuasi

Warga Minang, Sumatera Barat Pengungsi Wamena saat tiba Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur, Kamis (3/10/2019).
Warga Minang, Sumatera Barat Pengungsi Wamena saat tiba Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur, Kamis (3/10/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Tak hanya warga pendatang di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang meminta dievakuasi karena terdampak kerusuhan akibat ulah kelompok perusuh.

Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Fajar Adriyanto mengatakan warga asli Wamena pun ikut meminta dievakuasi karena khawatir keselamatannya terancam.

"Tidak hanya pendatang, penduduk asli pun ada yang kita evakuasi karena memang terjadinya konflik ini tidak jelas," kata Fajar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2019).

Satu hari berselang dari kerusuhan terjadi pada, Senin (23/9/2019) TNI AU sudah menerima permintaan eksodus dari warga di Kota Wamena.

Hingga sekarang, Fajar menuturkan sudah lebih dari 4.000 orang yang dievakuasi dan di antaranya termasuk tenaga medis.

"Tenaga medis ada yang diberangkatkan ada yang dipulangkan juga. Itu saya tidak tahu datanya, belum tahu. Tapi yang jelas mungkin yang di sana merasa tidak aman kita pulangkan," ujarnya.

Pengungsi di Wamena umumnya dievakuasi ke Jayapura, Biak, dan Timika karena lokasinya paling mudah dijangkau.

Selain khawatir keselamatannya, warga meminta dievakuasi karena khawatir kebutuhan pokoknya sulit terpenuhi bila memilih bertahan.

Meski evakuasi dipastikan berlanjut, Fajar yakin jumlah pengungsi berkurang karena situasi di Wamena sekarang berangsur kondusif.

"Situasi sudah mereda, jadi mungkin sudah tidak ada evakuasi yang terlalu banyak. Mungkin hanya sekedar sebagian saja," tuturnya.

Selain mengirim bantuan tenaga medis, TNI juga mengirim logistik sembako guna menjamin kebutuhan warga terdampak kerusuhan.

Belum lama ini, Fajar mengatakan empat pesawat Hercules TNI AU mengangkut logistik berbagai kebutuhan pokok ke Wamena.

"Sudah mulai aman, dan penerbangan tetap kita laksanakan. Karena aman tapi mungkin tetap kekurangan bahan makanan, kekurangan yang lain. Nah itu kita support," lanjut dia.

TNI AU Sudah Evakuasi Lebih dari 4.000 Warga dari Wamena

Suasana Kota Wamena setelah rusuh, Kamis (26/9/2019).
Suasana Kota Wamena setelah rusuh, Kamis (26/9/2019). (Kontributor Tribunnews.com, Banjir Ambarita)

Lebih dari 4.000 pengungsi telah dievakuasi dari Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya yang beberapa hari lalu sempat mengalami kerusuhan hingga menimbulkan korban jiwa.

Kadispen AU Marsekal Pertama Fajar Adriyanto mengatakan ribuan pengungsi asal berbagai daerah yang tinggal di Wamena diungsikan tak lama kerusuhan terjadi.

"Sudah lebih dari 4.000 orang yang kami evakuasi dari Wamena. Pada kejadian sosial di Wamena ini, TNI AU mengerahkan segala kemampuannya menolong masyarakat," kata Fajar di Jakarta Timur, Kamis (3/10/2019).

Jumlah tersebut dipastikan bertambah karena proses evakuasi terus dilakukan, pun tak semua warga yang tinggal di Wamena meminta evakuasi.

Fajar menuturkan kini di Papua ada tujuh pesawat TNI AU yang terdiri dari lima Hercules dan dua pesawat lainnya berjenis CN-295 dan CN-235.

"Kita mengerahkan pesawat-pesawat Hercules dari Skuadron 32 Halim Perdanakusuma dan juga dari Skuadron 34 (Makasar), Skuadron 33 (Malang)," ujarnya.

Pengungsi teranyar yang dievakuasi yakni 51 warga Minang menggunakan pesawat Hercules C-130 dan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pukul 16.45 WIB tadi.

Satu warga Minang, Zulkifli menyebut mereka semoga menyelamatkan diri ke Kodim 1702/Jayawijaya selamanya satu minggu lalu dievakuasi ke Sentani.

"Satu hari kemudian kami berangkat lagi ke Biak, lalu ke Ambon. Berlanjut hingga sekarang tiba di Halim," tutur Zulkifli.

51 Warga Minang Pengungsi Wamena Dipulangkan ke Kampung Halaman

Sebanyak 51 jiwa warga Minang, Sumatera Barat yang meminta dipulangkan dari Kota Wamena tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2019).

Mereka meminta dipulangkan ke kampung halamannya karena tempat usaha dan rumahnya rusak akibat kerusuhan di Wamena.

Kadispen TNI AU Marsekal Pertama Fajar Adriyanto mengatakan 51 warga keturunan Sumatera Barat itu dipulangkan menggunakan pesawat Hercules C-130.

"Membawa penumpang evakuasi dari kejadian di Wemena, semuanya dari Sumatera Barat. Tepat pukul 16.45 WIB mendarat, mereka kita istirahatkan dulu di sini (Lanud Halim Perdanakusuma)," kata Fajar di Jakarta Timur, Kamis (3/10/2019).

Setelah beristirahat, mereka bakal dipulangkan ke kampung halamannya pukul 19.01 WIB menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.

Kedatangan mereka disambut anggota Ikatan Keluarga Minang (IKM) yang sudah berada di Lanud Halim Perdanakusuma sejak pukul 15.00 WIB.

"Perjalan kami mulai dari pagi, Ambon menuju Makasar, turun di Bali, lalu Malang, Iswahyudi dan sekarang sampai di Halim. Perjalanan akan kami lanjutkan ke Sumatera Barat," ujarnya.

2 Penculik Ninoy Karundeng Ditahan Polisi: Pelaku Anggota Ormas

Drama India Ishq Mein Marjawan Besok, Jumat 4 Oktober 2019: Abhimanyu Selamatkan Arohi Dari Ini

Lolos ke Final DBL East Region 2019, Pelatih SMAN 21 Jakarta Akui Timnya Main Tak Sesuai Harapan

Lolos ke Final DBL East Region 2019, Pelatih SMAN 21 Jakarta Akui Timnya Main Tak Sesuai Harapan

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, warga Minang, Sumatera Barat tersebut tampak bisa bernafas lega saat tiba di Lanud Halim Perdanakusuma.

Oleh anggota TNI AU, mereka dikumpulkan di satu ruangan agar bisa beristirahat dan diperiksa kondisi kesehatannya.

Satu warga Minang yang meminta dipulangkan, Zulkifli mengaku bersyukur dapat selamat dari kerusuhan tanpa luka dan segera pulang kampung.

"Kami sangat berterimakasih kepada TNI, Polri yang telah memfasilitasi kami sampai kami bisa dipulangkan dengan selamat. Sehingga kami sangat berbangga karena merasakan betul difasilitasi semuanya," tutur Zulkifli.

Sebagai informasi, tercatat sebanyak sembilan warga Sumatera Barat yang jadi tewas dalam kerusuhan Wamena beberapa waktu lalu.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved