Mengulas Cerita Pohon Jodoh di Kebun Raya Bogor, Benarkah Bisa Dapat Pasangan Hidup? Ini Kata Om Hao

Mengulas cerita Pohon Jodoh di KRB, Om Hao ungkap kebenaran mitos yang dipercaya masyarakat selama ini.

Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Erik Sinaga
Kompas.id
Sepasang pohon di Kebun Raya Bogor menjadi daya tarik pengunjung 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pohon jodoh menjadi satu diantara tempat yang diincar pengunjung saat berada di Kebun Raya Bogor.

Banyak pengunjung yang percaya apabila ada pria dan wanita yang duduk bersama-sama di bangku tersebut, maka mereka akan menjadi sepasang kekasih.

Mitos itu dipercaya karena kedua pohon itu tumbuh berdampingan layaknya pasangan.

TONTON JUGA:

Lokasi pohon jodoh tersebut tak jauh dari Jembatan Merah Kebun Raya Bogor.

Lantas benarkah mitos pohon jodoh di Kebun Raya Bogor?

Dilansir TribunJakarta.com dari kanal YouTube Kisah Tanah Jawa pada Jumat (4/10/2019), Om Hao menyempatkan berkunjung ke lokasi sepasang pohon tersebut.

Heboh Misteri Menara Saidah, Ustaz Zacky Mirza Singgung Sosok Makhluk Halus yang Jahat

Sesampainya disana, Om Hao lantas menceritakan awal mulanya mitos pohon jodoh bermunculan.

Tiba di lokasi sepasang pohon di Kebun Raya Bogor, Om Hao mengaku merasakan aura positif.

Om Hao menjelaskan bahwa terdapat tulisan tahun 1886 yang merupakan waktu dimana pohon tersebut ditanam secara bersamaan.

"Jadi ada dua pohon yakni Beringin Putih dan Meranti Tembaga, mereka tumbuh dan besar bersama sehingga seperti filosofi ikatan cinta selamanya," beber Om Hao.

Pengalaman Naomi, Anak Indigo Yang Menelusuri Menara Saidah: Lihat Sosok Ini di Area Parkir

Om Hao kemudian menemukan beberapa tangkai bunga yang ditaruhkan di lokasi pohon tersebut.

"Mungkin ini sebagai pelambang cinta dari mereka yang datang ke sini. Bahkan, pasangan yang datang ke sini itu berebut dan bergantian," papar Om Hao.

Om Hao lantas penasaran untuk mencoba berdiri di tengah-tengah antara sepasang pohon itu.

SIMAK VIDEONYA:

"Saya rasakan energi yang sangat besar dan berimbas ke sebuah komitmen menjalin hubungan," tegas Om Hao.

Lebih lanjut, Om Hao menuturkan, jika ada yang datang ke sepasang pohon tersebut maka atas izin Tuhan bisa diberkahi hubungannya.

Syahnaz Setir Mobil saat Hamil, Ulah Adik Raffi Ahmad Buat Nisya Ahmad Geleng-geleng Kepala

"Jadi seseorang dengan pasangannya menjalin hubungan baik maka Insya Allah diberkahi dan lanjut ke jenjang pernikahan. Tetapi kalau tak ada ikatan yang baik maka akan sebaliknya," beber Om Hao.

Tak hanya mengulas mitos sepasang pohon tersebut, Om Hao menuturkan kedua pohon itu merupakan langka dan jarang ada di Indonesia.

Om Hao
Om Hao (YouTube/Kisah Tanah Jawa)

Pohon Meranti dan pohon Beringin Putih yang tumbuh berdekatan tersebut telah menjadi koleksi Kebun Raya Bogor sejak tahun 1866.

Kedua pohon ini merupakan pohon yang banyak tumbuh di kawasan Asia Tenggara, namun di negara yang berbeda.

Asisten Dapat Cibiran Setelah Umbar Chat soal Raffi-Nagita, Begini Sindiran Pedas Nia Ramadhani

Pohon meranti atau Shore leprosula merupakan jenis meranti bunga yang berasal dari Sumatra, Indonesia.

Sedangkan pohon beringin putih atau Ficus albipila king berasal dari Thailand. Keduanya memiliki ukuran raksasa dengan ketinggian 50-80 meter.

Sementara itu, Pegawai bagian Informasi Kebun Raya Bogor, Dini Ariesti menceritakan kisah mengenai pohon jodoh. 

Disebut Pohon Jodoh, karena ada 2 pohon yakni pohon Meranti dan Pohon Beringin Putih yang posisinya saling berdekatan.

Hati-hati, Madura United Kehilangan 7 Pemain Inti, Tapi Berpotensi Lukai Persib Bandung

"Pohon Merantinya berwarna kehitaman jadi diibaratkan sebagai laki-laki, kalau Beringin Putih batangnya berwarna putih jadi diibaratkan perempuan," tutur Dini.

Di antara kedua pohon sekitar berusia 149 tahun tersebut, terdapat sebuah bangku panjang.

Konon katanya, mitos yang beredar yakni bila ada pria dan wanita yang duduk di bangku tersebut, maka mereka akan menjadi sepasang kekasih.

Lokasi di bawah pohon itu jadi tempat favorit bagi calon penganten menggelar foto pre-wedding.

"Makanya banyak yang suka foto di sana. Tapi ada juga pengunjung yang gak percaya dengan mitos tersebut," ujar Dini. (TribunJakarta/NationalGeographic/TribunBogor)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved