Terungkap Alasan Mahasiswa Papua se-Jabodetabek Gagal Deklarasi Damai di Anjungan Papua TMII

Gabungan mahasiswa Papua se-Jabodetabek gagal deklarasi di dalam Anjungan Provinsi Papua, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Pengurus IMASEPA, Mudin Lalobo, Jumat (4/10/2019) 

Gabungan mahasiswa se-Jabodetabek menggelar deklarasi perdamaian dan persaudaraan di depan Anjungan Provinsi Papua, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Jumat (4/10/2019).

Bertemakan bumi Cendrawasih simbol perdamaian dan persaudaraan, belasan orang dari Ikatan Mahasiswa se-Papua (IMASEPA), Himpunan Mahasiswa Kaimana (HIMAKA) dan Himpunan Mahasiswa Manokwari (HIMAWARI) mengikuti deklarasi tersebut.

VIDEO Mahasiswa Asal Papua Mulai Kembali ke Kampus di Tanah Jawa Via Bandara Soekarno-Hatta

Maling Celana Dalam Wanita di Tangerang Sudah Beraksi di 4 Rumah, Ada Korban yang Kehilangan Selusin

Usia 14 Tahun Endang Dinikahi Duda: Dibilang Bodoh Tak Bisa Urus Anak Tiri, Dicibir Setelah Cerai

Mahasiswa Kedokteran USU Meninggal Akibat Difteri, Ini 3 Cara Penularannya yang Perlu Diwaspadai

Selain itu, deklarasi ini juga bertujuan untuk mengajak mahasiswa Papua yang ada di seluruh Indonesia menjadi pioner perdamaian Papua, khususnya di Wamena.

"Saudara-saudaraku masyarakat dari suku bangsa Minangkabau, Minahasa, Bugis, Toraja, Maluku dan suku bangsa lainya dimanapun saudara-saudara berada diseluruh Indonesia. Saya mewakili alumni dan mahasiswa Papua dan Papua Barat menyampaikan permohonan maaf dan bela sungkawa kepada saudara-saudaraku yang menjadi korban di kerusuhan Wamena," ucap pengurus IMASEPA, Mudin Lalobo di lokasi, Jumat (4/10/2019).

Dalam deklarasinya, Mudin juga menduga insiden yang terjadi di Wamena ada oknum yang bermain dibelakangnya.

Oknum tersebut menyebarkan berita hoaks dan menjadi provokator. Sehingga beberapa kelompok terpengaruh dan melakukan hal keji serta membuat Wamena bak kota mati akibat kerusuhan yang terjadi.

Melalui deklarasi perdamaian dan persaudaraan, ia berharap antar semua pihak, kelompok dan anak bangsa dapat saling merangkul satu sama lain dan meredam serta mampu mendamaikam hal-hal yang terjadi di Papua.

"Tidak ada Indonesia kalau tidak ada Papua, tidak ada Indonesia kalau tidak ada Sulawesi dan Sumatera. Kita adalah kesatuan," sambungnya.

Adapun isi deklarasi tersebut, yakni sebagai berikut:

Gabungan Mahasiswa Papua Se-Jabodetabek

1. Kami gabungan mahasiswa Papua se-Jabodetabek berpegang teguh pada posisi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Kesatuan Republik Indonesia, yaitu Pancasila sebagai ideology dan pandangan hidup bangsa Indonesia, Undang Undang dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan semnagat Bhineka Tunggal Ika.

2. Kami gabungan mahasiswa Papua se-Jabodetabek, bertekad menjaga kedamaian dan persaudaraan antar umat, bangsa, suku, dan ras, di Republik Indonesia.

3.Kami mengajak masyarakat yang ada di Wamena dan sekitarnya, untuk saling menjaga, saling mengayomi, saling mencintai dan saling melindungi saudara saudara kita se bangsa dan se-Tanah Air Indonesia

4. Kami mengutuk tindakan-tindakan pembakaran dan perilaku yang melanggar HAM oleh oknum-oknum masyarakat sehingga terjadi kerusuhan di Wamena

5.Kami mengimbau untuk seluruh mahasiswa Papua di manapun berada untuk menjaga nilai-nilai adat dan nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika. Untuk mencipkatan perdamaian dan persaudaraan dimana kawan kawan menginjakkan kakinya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved