Hanya Bikin Masalah KKB Papua Dilarang Masuk Papua Nugini, Ini Kata Tokoh Setempat
Tak hanya buat masalah di Tanah Air, Kelompok Kriminal Bersenjata Papua juga meresahkan warga perbatasan Papua Nugini.
TRIBUNJAKARTA.COM, PAPUA NUGINI - Tak hanya buat masalah di Tanah Air, Kelompok Kriminal Bersenjata Papua juga meresahkan warga perbatasan Papua Nugini.
Mereka pun meminta kepada Pemerintah Papua Nugini untuk menolak mentah-mentah KKB Papua yang mencoba memasuki wilayahnya.
Penolakan terhadap KKB Papua ini diungkapkan langsung oleh Ray Tanji, tokoh masyarakat Papua Nugini.
Diketahui, Papua Nugini berbatasan dengan Papua.
Dilansir Tribunnews dalam artikel 'Separatis Papua Merdeka Diusir Warga Papua Nugini di Perbatasan Karena Kerap Bikin Masalah,' Ray Tanji meminta aparat berwenang memulangkan mereka ke Papua jika berani memasuki wilayahnya
Dalam wawancara dengan program radio ABC Pacific Beat, Ray Tanji menyatakan kehadiran elemen KKB Papua di Papua Nugini telah menimbulkan banyak masalah.
Terutama bagi warga Papua Nugini di perbatasan.
"Saya minta Pemerintah Papua Nugini untuk menyingkirkan orang-orang ini dari Vanimo," tegas Ray Tanji.
"Merekalah yang menimbulkan masalah di perbatasan selama ini," ia menambahkan.
Ray Tanji merupakan tokoh masyarakat di Wutung, Vanimo, Provinsi West Sepik yang berbatasan langsung dengan Distrik Skouw, Papua, Indonesia.
Ia meminta aparat Papua Nugini menyelidiki kehadiran dan aktivitas KKB Papua demi menjaga keamanan warga setempat.
Menurut dia, warga masyarakat Papua Nugini di perbatasan telah menderita akibat ulah para pejuang separatis tersebut.
"Pemerintah Papua Nugini hanya perlu melakukan satu hal: pulangkan mereka ke wilayahnya sendiri, yaitu ke Jayapura," ucap Ray Tanji.
Di sisi lain, aksi teror KKB Papua terhadap prajurit TNI/Polri di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, menyebabkan warga mengungsi.
Perang terrsebut sudah berlangsung dua hari, mulai 29-30 September 2019.
