Berharap Ibu Sembuh Jika Dirawat Malah Disuruh Petugas Medis Balik ke Rumah, Sabtu Dini Hari Wafat

Tangis Titik pecah mengingat detik-detik ia dan adiknya Beni Andani (20) berjuang untuk kesembuhan ibu. Berharap dirawat malah disuruh balik.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jateng/Indra Dwi Purnomo
Titik bersama kedua adiknya mengirimkan doa di makam ibunya, Badriyah (57), Senin (7/10/2019). Warga Dukuh Sontel, RT 2 RW 8, Desa Legokkalong, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, ini sempat dibawa ke RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan pada Jumat tapi disuruh pulang. Sabtu dini hari kembali dibawa ke rumah sakit yang sama tapi sudah meninggal. 

Akhirnya, Titik dan adiknya terpaksa membawa pulang ibunya menggunakan motor.

Semua biaya mereka bayar tanpa menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Badriyah tiba di rumah dan sakit perutnya tak kunjung hilang.

Ia berusaha memberikan makan dan meminumkan obat.

Namun tiap kali minum obat, Badriyah selalu memuntahkannya.

Sekitar Senin malam tepatnya pukul 23.30 WIB, kondisi Badriyah kritis dan tidak bisa berdaya.

Titik berusaha kembali membawa ibunya ke rumah sakit diantarkan menggunakan mobil milik tetangganya.

Setelah berada di ruang ICU RSUD Kajen, Badriyah dinyatakan sudah meninggal

"Saya kecewa dan sedih banget karena ibu saya dari siang sudah dibawa ke rumah sakit."

"Tapi oleh petugas katanya normal semua," ucap Titik sambil mengusap air matanya.

Penjelasan RSUD Kajen

Direktur RSUD Kajen Amrozi Taufik membantah gara-gara pihaknya menolak, pasien BPJS meninggal.

Ia menegaskan, manajemen rumah sakit tidak pernah menolak pasien atas nama Badriyah.

"Tidak ditolak," ungkap Amrozi.

Berdasarkan data pihaknya, Amrozi menjelaskan Badriyah tiba pukul 13.00 WIB.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved