Mancing di Sungai Cisadane Tangerang, Bukan Ikan yang Didapat Tetapi Bom Mortir

Warga Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan bom mortir berukuran raksasa. mancing di sungai cisadane

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Suharno
Istimewa/dokumentasi warga
Penemuan bom mortir di Desa Lengkong, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang diduga peninggalan zaman perang kemerdekaan, Jumat (11/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Warga Kabupaten Tangerang digegerkan dengan penemuan bom mortir berukuran raksasa.

Penemuan bom mortir di Desa Lengkong, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang tersebut diduga merupakan peninggalan zaman perang kemerdekaan Indonesia.

Raden Muklis warga Desa Lengkong mengatakan, bom mortir tersebut ditemukan oleh seorang pemancing di Sungai Cisadene.

Kala itu, menurut Muklis, keadaan Sungai Cisadane saat itu sedang mengering dan debit air menyusut pada Selasa (8/10/2019).

Penemuan bom mortir di Desa Lengkong, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang diduga peninggalan zaman perang kemerdekaan, Jumat (11/10/2019).
Penemuan bom mortir di Desa Lengkong, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang diduga peninggalan zaman perang kemerdekaan, Jumat (11/10/2019). (ISTIMEWA)

“Waktu itu pas warga tahu, warga langsung mengambil bom mortir tersebut tanpa bantuan alat khusus. Terus warga hubungin Babinsa Koramil untuk cek apa itu masih aktif atau enggak,” kata Muklis saat dihubungi, Jumat (11/10/2019).

KontraS Dukung Tim Independen Ungkap Kasus Kematian Akbar Alamsyah yang Demo DPR

Saat ditemukan, sebagian besar bom mortir tersebut sudah berkarat serta terendam lumpur sungai.

Menurut Muklis, usai diperiksa oleh petugas, bom tersebut dinyatakan sudah tidak aktif lagi sehingga tidak membahayakan.

Hingga saat ini, warga menyimpan bom tersebut di dalam rumah seorang warga dan diselimuti oelh kain batik.

“Ya paling buat koleksi saja seperti benda-benda kuno gitu. Nanti rencananya juga mau diteliti apa sisa dari perang sama Jepang atau Belanda,” kata Muklis.

Ternyata, penemuan benda bersejarah tersebut bukanlah kali pertama di Desa Lengkong.

Pasalnya, kata Muklis, sekira 20 tahun lalu warga juga menemukan benda serupa namun masih aktif.

“Waktu itu sempat ditemukan sama kayak ini, tapi pas dicek ternyata masih aktif dan meledak. Untung pas dicoba itu dalam keadaan jarak jauh dari warga,” ungkap Muklis.

Nantinya, benda bersejarah itu akan dimuseumkan di Museum Diorama Sejarah yang akan segera dibangun di Kabupaten Tangerang. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved