Perampok Beraksi di Bekasi, Uang Rp 50 Juta yang Dikumpulkan Bertahun-tahun Untuk Menikah, Raib

Perampok beraksi di Pondokgede, Kota Bekasi, uang yang dikumpulkan bertahun-tahun untuk menikah raib.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Suharno
tribunlampung.co.id/hanif mustafa - Grafis/Rahmandito Dwiatno
Supriadi menjadi korban perampok sadis di Ulu Belu, Tanggamus, Sabtu, 10 Agustus 2019 lalu - Ilustrasi perampokan 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOKGEDE - Emak-emak bernama Caswati (50), warga Jalan Kemang Sari 4, RT 01/09, Kelurahan Jatibening Baru, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, merupakan korban perampokan yang terjadi pada, Sabtu, (12/10/2019) dini hari.

Dua orang pelaku perampokan berhasil menggasak uang tunai sebesar Rp 50 juta yang disimpan di dalam lemari pakaian.

Uang itu, kata korban, merupakan hasil jerih payah menabung selama bertahun-tahun untuk biaya menikah putranya.

"Saya kumpulin bertahun-tahun karena mau dipakai buat biaya nikah anak, Desember besok," kata Caswati kepada TribunJakarta.com, Senin (14/10/2019).

Caswati korban perampokan dijumpai di rumahnya di Jalan Kemang Sari 4, RT01/09, Kelurahan Jatibening Baru, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Senin (14/10/2019).
Caswati korban perampokan dijumpai di rumahnya di Jalan Kemang Sari 4, RT01/09, Kelurahan Jatibening Baru, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Senin (14/10/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Fakta-fakta Anak Jenderal yang Leluasa Keluar Masuk Penjara di Tangerang, Tidak Satu Dua Kali

Caswati menjelaskan, uang Rp 50 juta itu rencananya akan diserahkan kepada calon mempelai wanita pada Rabu ( 16/10/2019) nanti, serta untuk membeli keperluan jelang hari bahagia putra bungsunya bernama Taufik Maulana (24).

Ibu dua anak ini mengaku, uang sebanyak itu dikumpulkan hasil dari kerja keras ia dan putranya.

Caswati sendiri kadang bekerja sebagai kuli cuci, sementara anaknya bekerja di sebuah perusahaan.

"Bukanya uang sekarang dapat, itu uang hasil dia (putranya) kerja juga, kumpulin sedikit-sedikit dari dia SMA saya kumpulin uang juga digabung kumpul segitu," ungkap Caswati.

Uang tabungan tersebut memang selama ini hanya disimpan di dalam dompet besar berwarna abu-abu, diletakkan di dalam lemari pakaian dengan pecahan beragam mulai dari, Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu.

Perjuangan menabung selama bertahun-tahun Caswati dan putranya semata hanya untuk niat kebutuhan hajatan.

Mereka tak ingin merepotkan keluarga besar ketika menggelar resepsi pernikahan sekaligus dapat membanggakan calon mempelai wanita.

"Ada yang nabung, ada hasil ikut arisan, anak saya kalau dia lembur setiap bulan kasi Rp 3 juta kadang, Rp 2 juta, dikumpilin akhirnya dapat segitu kalau enggak prihatin mana kekumpul saya kan orang susah kerjaan cuma kuli (cuci gosok)," jelas dia.

Fenomena Langit Jepang Berwarna Pink Sebelum Topan Hagibis Mengamuk, 35 Orang Tewas & Bangunan Roboh

Hingga saat ini, dia sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Bekasi Kota. Namun untuk rencana pernikahan anaknya yang dijadwalkan berlangsung 25 Desember 2019 mendatang, Caswati belum tahu harus mengambil langkah seperti apa.

"Itu juga mana ada orang percaya saya punya uang segitu, tapi karena saya prihatin buat nikah anak kebutuhan anak biar enggak minjem-minjem kesana kemari, makan sehari-hari biar pakai garam enggak apa-apa yang penting anak saya nikah pantes," tegasnya.

PT LIB Bahas Jadwal 7 Laga Tunda Liga 1 2019 Termasuk Jadwal Laga Persib Bandung Vs Arema FC

Adapun kronologis perampokan terjadi ketika Caswati tengah tertidur pulas di rumah seorang diri.

Lalu sekitar pukul 01.30 WIB, dua orang pelaku masuk ke dalam rumah mengacak-acak lemari pakaian.

Korban ketika itu sempat terbangun, tetapi kedua pelaku dengan sigap menyekap mulut korban, tangan dan kaki diikat menggunakan kain jilbab dan gesper. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved