Pelantikan Jokowi dan Maruf
Arief Poyuono Tak Malu Minta Jatah 3 Menteri ke Jokowi, Rocky Gerung Bongkar Obrolan dengan Prabowo
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Puyuono tak malu menyebut partainya meminta jatah jabatan tiga menteri ke Presiden Jokowi.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM -- Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono tak malu menyebut partainya meminta jatah jabatan tiga menteri ke Presiden Jokowi.
Akademisi Rocky Gerung lantas langsung tertawa mendengar pernyataan Arief Poyuono itu.
Rocky Gerung kemudian mengaku ucapan Arief Poyuono kontras dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
TONTON JUGA
Ia lantas membeberkan percakapannya dengan Prabowo Subianto.
Peristiwa itu terjadi saat Arief Poyuono dan Rocky Gerung hadir sebagai narasumber di acara Kupas Tuntas, CNN, pada Jumat (18/10/2019).
Mulanya Arief Poyuono menjelaskan alasannya tak segan meminta jatah tiga kursi menteri untuk Gerindra ke Jokowi.
"Ya minta menteri dong 3, lha wong diajak berkoalisi masa enggak minta, kan kita diajak berkoalisi, diajak bergabung, bukan kita yang minta gabung," kata Arief Poyuono dikutip TribunJakarta.com dari YouTube CNN, pada Sabtu (19/10/2019).
"Kayak pertemuan di MRT yang minta bertemu siapa? Kan Pak Joko Widodo, walaupun awalnya saya yang dorong-dorong supaya berkoalisi dan bertemu. Ya wajar donk diajak berkoalisi, diajak kerja, minta jatah," tambahnya.
Ia kemudian mengatakan tak ada alasan untuk malu saat meminta jatah kursi menteri ke Jokowi.
• Fahri Hamzah & Fadjroel Rachman Kritik Aksi Demo, Ketua BEM UIN Beri Tanggapan Pedas: Istighfar Bang
TONTON JUGA
"Ya ngapain kita mau minta jatah tiga menteri, orang gak nyolong, yang malu itu nyolong," jawab Arief Poyuono.
Sementara itu Rocky Gerung hanya tertawa ngakak.
Rocky Gerung kemudian menilai pernyataan Arief Poyuono itu berbeda dengan pengakuan Prabowo Subianto yang disampaikan kepadanya.
Menurut Rocky Gerung, Prabowo Subianto mengaku berniat untuk menyumbangkan konsep yang dimiliki kepada pemerintah.
"Pak Prabowo bilang ke saya, lebih baik kita menyumbang kecerdasan pada kekuasaan, oke itu pilihannya. Pilihan Prabowo untuk menyumbang konsep kecerdasan konsepsionalnya pada kekuasaan. Pilihan saya adalah beroposisi," kata Rocky Gerung sebelumnya.
• Gibran Tak Ajak Jan Ethes & Selvi Ananda ke Pelantikan Jokowi, Singgung Kondisi Kehamilan Sang Istri
Kemudian Rocky Gerung pun ditanya soal perbedaan antara pernyataan Prabowo Subianto dan Arief Poyuono tersebut.
"Ya jelas saya percaya Ketua Umum donk daripada Wakil Ketua Umum," katanya sambil tertawa.
Kemudian, Rocky Gerung pun menjelaskan kalau wajar saja jika Gerindra meminta jatah menteri.
"Ya kalaupun minta gak ada soal, bukan soal mintanya yang orang tahu. Minta apa, minta kaleng apa minta emas. Kementerian kan ada yang kaleng ada yang emas. Ada kementerian bagian memasukkan uang ada bagian kementerian mengeluarkan uang, kan yang mana sebetulnya? Kalau sudah minta pasti orang tahu, tapi yang mana coba Rief?," tanya Rocky Gerung kepada Arief Poyuono.
• Faisal Basri Beberkan 6 Menteri Terburuk, Sebut Nama Luhut Pandjaitan: Semua Urusan Diambil Alih
Kemudian Arief Poyuono pun mencontohkan kursi menteri apa saja yang diminta Gerindra.
"Contohnya kan minta menteri pertanian, karena kita mau swasembada pangan, menteri ESDM, kita mau ngelola SDA, terus nanti menteri apa lagi ya pokoknya terserah Pak Jokowi, yang penting kita udah minta paling minimal 3," katanya lagi.
Hal itu pun kembali ditanggapi oleh Rocky Gerung.
"Jadi Pertanian, ESDM dan Keamanan, itu semua departemen yang akan menghasilkan obesitas, jadi konsekuen itu. Itu benar konsepnya, kan perintah konstitusi adalah cerdaskan kehidupan bangsa, dan rawat orang miskin, itu nggak ada di dalam pikiran kekuasaan," ungkap Rocky Gerung.
• Roni & Rina Batal Nikah, Pendeta Didatangi Wanita yang Ngaku Korban Penipuan Kedua Mempelai
Rocky Gerung juga mengatakan kalau dirinya setuju dengan PKS bahwa 2 jam sebelum pelantikan udara dan cuaca bisa berubah bahkan membuat kecewa.
"Kalau itu sudah pasti terjadi, yang oposisi beneran dan yang oposisi oplosan. Jadi oposisi oplosan akan terjadi," bebernya.
SIMAK VIDOENYA:
Disebut 'Nyampah-nyampahin Negeri Aja' Oleh Rocky Gerung, Prabowo Tak Marah
Mendengar kabar Prabowo merapat ke kubu pemerintah, pengamat politik Rocky Gerung mengutarakan kekecewaannya.
Meski dulu pernah membela Prabowo, kini Rocky Gerung justru malah menyindirnya.
Ia menyampaikan sindirannya setelah pertemuan antara Prabowo dan Jokowi.
"Jadi saya dorong supaya cebong-cebong ini marahin Pak Prabowo itu, atau usir Pak Prabowo dari situ. Karena tetap ada problem itu secara etis. Saya cuma usulkan, semacam jalan keluar," kata Rocky Gerung dalam acara talkshow yang diunggah dalam sebuah kanal Youtube, Minggu (13/10/2019).
Lebih lanjut, Rocky Gerung pun mengurai alasannya khawatir dengan tingkah oposisi yang kini justru hendak merapat ke pemerintahan.
Rocky Gerung mengaku khawatir jika nantinya negara ini mengalami krisis politik.
Sebab, jika oposisi bergabung ke pemerintahan, nantinya tak ada lagi yang bisa memberikan alternatif atau pandangan lain di luar kekuasaan.
"Supaya kalau terjadi krisis politik, ada oposisi yang menyiapkan alternatif program. Kalau sekarang enggak ada alternatif, mau dipimpin sama siapa ? Jadi nanti anak STM berhak untuk duduk jadi anggota DPR. Mahasiswa akan bikin parlemen jalanan," ujar Rocky Gerung.
Bahkan ada pernyataan Rocky seperti yang sangat keras.
“Enggak butuh tokoh seperti dia, nyampah-nyampahin negeri aja,” ujarnya seperti dikutip dari tulisan Ilham Bintang.
Lantas apa reaksi Prabowo?
Jubir Prabowo Dahnil Azhar dalam acara TVOne mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut sama sekali tak marah.
"Tadi malam saya diskusi dengan Pak Prabowo ketika diberi tahu sikap dan statemen Bang Rocky. Pak Prabowo bilang tugas Rocky memang seperti itu. Sebagai seorang intelktual tugas dia memang memarahi kekuasaan dan bersikap skeptis," kata Dahnil menirukan ucapan Prabowo.
Rocky Gerung yang mendengar pernyataan tersebut tertawa kecil.
"Salam balik ya," kata Rocky.
Dahnil melanjutkan, bahwa Prabowo sama sekali tidak marah dengan pernyataan Rocky Gerung tersebut.
Justru, kata Dahnil, Prabowo tetap mendukung Rocky Gerung untuk kritis pada pemerintahan.
Sebelumnya Rocky Gerung mengungkapkan jika dia menyebut Prabowo 'Sampah Negeri' sebagai satire.
"Sebagai satire, itu cara saya," katanya.
Rocky Gerung mengatakan bahwa publik saat ini tengah menunggu apa yang jadi esensi dari pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.
"Karena tidak ada kepastian dari presiden, penundaan itu, di dalam peribahasa di dalam penundaan ada keragu-raguan atau kejahatan, mudah-mudahan keragu-raguan. Di dalam penundaan itu orang menuntut apa sebetulnya esensi dari pertemuan ini," katanya.
Kemudian dalam penantian publik atas kepastian dari Presiden itu, menurut Rocky Gerung, Prabowo adalah orang yang cerdik membaca situasi tersebut.
"Jadi dia manfaatkan situasi itu dengan muter sebagai politisi, sekedar untuk memberi tahu saya mengerti politik untuk itu saya menunggu. Di dalam penungguan itu daripada bengong, cari kawan atau cari isu aja," jelasnya.
Menurut Rocky Gerung, dari safari politik yang dilakukan Prabowo Subianto tersebut tidak ada goals atau tujuannya.
"Bagi saya tidak ada goals-nya, hanya ingin memberi tahu saya orang politik dan saya paham politik, kalian yang datang ke saya ingin tahu politik kan. Memberi keyakinan pada publik bahwa ia paham apa itu politik," ungkapnya.
Lebih lanjut Rocky Gerung mengatakan kalau Prabowo telah mengeluarkan langkah kuda L, sehingga ia menunggu pion siapa yang maju ke depan.
"Sekarang kan terkunci, Prabowo membuka langkah catur pertama itu. Lain kalau misalnya sebulan lalu, Pak Jokowi langsung mengatakan ini postur kabinet saya, orang gak akan ribut segini kan, dan Pak Prabowo juga nggak akan bikin semacam kalkulasi politik yang bikin orang menduga-duga kan," jelasnya.
Ia juga mengatakan, politik itu dalilnya seni tentang yang mungkin, dan orang menunggu itu siapa yang mungkin, sementara Prabowo Subianto menaikkan satu oktaf seninya itu, bagi dia politik adalah sesuatu yang tidak mungkin.
"The end-nya adalah apa langkah bidak hitamnya, jadi orang menunggu reaksi presiden apa. Kan presiden membaca semuanya ini, Pak Jokowi kan membaca apa artinya pertemuan dengan Airlangga, Mega segala macam, Pak Jokowi kan belum sebut apa," kata dia.
Dalam waktu menunggu itu, kata Rocky Gerung, yang kemudian ribut adalah cebong dan kampret.
"Yang jelas bahwa meja makan yang disiapkan oleh cebong dapatnya oleh kampret, mereka dapat tulang makanya cebong marah ke saya. Saya bilang marahnya ke Prabowo dong, kalian gak mampu bikin list siapa yang diundang dan gak diundang, sekarang Prabowo membuka kebekuan politik, kan itu soal yang biasa saja," ungkapnya.
Meski begitu, ia tak menampik bahwa ada manuver yang dilakukan oleh Prabowo Subianto pasca kalah di Pilpres 2019 ini.
"Jadi poinnya adalah, dalam kebekuan politik ada langkah dibuat oleh Prabowo. Orang mau tafsirkan ambisi berlebihan atau dia memang diminta Jokowi untuk jadi negosiator dengan kekuatannya yang lain. Itu kita tunggu ucapan resmi Jokowi, saya nggak mungkin menduga itu," katanya.
Kemudian yang bisa ia duga yakni kecerdasan Prabowo untuk membaca situasi ini.
"Itu dalam kacamata pragmatis. Kalau dalam value, poin saya tetap Prabowo seharusnya ada di luar, itu yang disebut survival value dalam demokrasi, oposisi itu kalau kalah ya di luar, tapi karena orang nggak kritik itu jadi saya ambil itu," tambahnya.
Kemudian saat ditanya jika akhirnya Prabowo Subianto gabung ke kabinet, Rocky Gerung menilai Ketum Gerindra itu akan jadi menteri yang paling disorot.
"Saya bayangkan misalnya Pak Prabowo di dalam, sidang kabinet pertama pasti soal kebijakan jangka pendek, apa yang musti diatasi, isu Internasional, perang China selatan, soal HAM, apalagi? Isu rill ekonomi, yaitu hutang yang mesti dibayar bulan Januari dari mana duitnya. Apalagi? keresahan politik identitas. Jadi kabinet pertama itu melumpuhkan udah banyak betul. Sekarang shuternya siapa itu? Kan harus ada satu menteri yang paham secara lengkap kompleksitas isu itu. Mungkin seseorang paham, tapi tidak ada inisiatif untuk mengucapkan di publik," jelasnya.
Menurutnya, satu-satunya orang yang memiliki kemampuan itu adalah Prabowo Subianto.
"Prabowo itu punya kemampuan untuk mengambil isu itu dan mengucapkan ke publik, jadi minggu pertama warna Prabowo akan dominan di kabinet, Pak Maruf Amin, ya memang dipilih oleh Jokowi sebagai forgeter, bukan orang yang mampu merumuskan kebijakan," kata Rocky Gerung.
Ia pun mengatakan bahwa secara politik Prabowo Subianto akan menjadi orang kedua Jokowi.
"Bukan menggantikan, tapi secara politik iya, orang akan merasa sebetulnya orang kedua atau setengah dari kabinet itu Prabowo, kan jejak politik Prabowo itu lengkap maksud saya," katanya.
Bahkan, menurutnya jika Sandiaga Uno juga masuk dalam kabinet, ia akan jadi orang ketiga di pemerintahan.
"Enggak mungkin ada figur lain yang bisa katakanlah jadi inisiator tadi. Dan kalau Sandi ada di situ dia akan jadi orang ketiga, sebagai menteri yang tahu banyak soal. Karena dia bilang kan saya kembali. Jadi dia mengambil posisi untuk jadi politisi, dan saya apresiasi itu," tandasnya. (TribunJakarta/TribunTimur)