Hidung Zainal Sakit Gegara Cium Bau Tak Sedap dari Tempat Sampah di Area Pasar Jiung Kemayoran
Sejumlah tempat sampah berada di sekitaran Jalan Haji Jiung, area Pasar Jiung Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Sejumlah tempat sampah berada di sekitaran Jalan Haji Jiung, area Pasar Jiung Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (24/10/2019).
Sampah atau limbah dari rumah tangga pun tampak menggunung di sejumlah tempat sampah tersebut.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi pada pukul 09.00 WIB hingga 10.00 WIB, kira-kira terdapat 9 tempat sampah hijau.
Beberapa sampah pun terpantau berserakan di atas tanah, dekat tempat sampah tersebut.
Padahal, lokasi tempat sampah tersebut merupakan area untuk Pasar Malam yang menjadi sumber perekonomian warga setempat.
Warga setempat, Zaelani (46), mengatakan aroma sampah tersebut dinilai tak sedap.
Awalnya, Zainal merasa tak kuat jika berlama-lama menghirup aroma sampah tersebut.
Tapi, Zainal yang sudah menjadi pedagang di sana sekira hampir empat tahun sudah terbiasa dengan aromanya.
"Awalnya saya enggak kuat banget hirup aromanya, hidung saya sakit. Tapi bagaimana ya, sudah terbiasa sih," ujar Zainal saat ditemui TribunJakarta.com, di lokasi.
Kata Zainal, Pasar Malam di sana mulai beroperasi pada pukul 17.00 WIB hingga 01.00 WIB. Pun tempat sampah tersebut berada pada area pasar.
"Terkadang pernah dengar ada pengunjung yang bilang (bau sampah). Ya saya jawab, tidak terlalu tercium kalau malam, karena ada tukang parfum di sini," ujar Zainal, yang berjualan pakaian di Pasar Malam tersebut.
• LINK Live Streaming PS Tira Persikabo Vs Arema FC: Misi Balas Dendam Singo Edan
• Anggota DPR Lora Fadli Ungkap Aktivitas Ranjangnya dengan 3 Istri, Hotman Paris Senyum-senyum Begini
• Lolos ke Semifinal, 4 Tim Putra dan Putri Berebut Tiket Partai Puncak DBL Championship Series 2019
Dia melanjutkan, petugas kebersihan setiap hari memang melakukan pembersihan atau pengangkatan sampah.
Namun, beberapa orang masih gemar membuang sampah di sana. Termasuk Zainal.
"Karena tidak ada tempat sampah lagi di sana. Jadi kami buang sampah di sana," kata Zainal.
Zainal dan warga setempat pun membayar iuran sampah per bulan senilai Rp 10 ribu.