Rawan Kebakaran dan Diduga Tak Berizin, Indekost Pengap di Tambora Dirazia Petugas
Rawan kebakaran dan tak berizin, indekost empat lantai di kawasan Krendang, Tambora, Jakarta Barat yang kondisinya kumuh dan pengap dirazia.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Suharno
Mereka harus mengisi air terlebih dahulu lantaran di toilet tak ada keran air.

Rawan Kebakaran
Dari segi keamanan, indekost ini memang sangat rawan.
Jumlah kamar indekost yang mencapai ratusan kamar ini tak dilengkapi dengan alat pemadam api ringan (APAR).
Area depan indekost ini ditutup besi tinggi sehingga hanya ada satu tangga sebagai satu-satunya akses bagi untuk naik turun.
Tentunya sangat rawan jika terjadi kebakaran lantaran yang berada di indekost ini mencapai ratusan orang.
Terlebih, indekost ini berada di permukiman padat penduduk wilayah Tambora yang kerap terjadi kebakaran.
"Dalam razia ini kami ingin memastikan apakah pemilik kost mempunyai surat izin rumah kost dan memeriksa surat pribadi dari penghuni kost. Ini mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum," kata Kasatpol PP Kecamatan Tambora, Ivand Sigiro, Kamis (24/10/2019).
• Ekploitasi Gadis-gadis Perawan Dijual Rp 20 Juta di Bogor, Polisi Ungkap Modus Pelaku Rekrut Korban
Tak Bisa Tunjukan Dokumen Perizinan
Saat ditanyakan dokumen perizinan, anak pemilik indekost, Kamal tak bisa menunjukan dokumen yang diminta.
Ia beralasan semua dokumen perizinan dipegang oleh ayahnya selaku pemilik indekost tersebut.
"Ada perizinannya tapi karena ada di Pak Haji (pemilik). Sayakan sebagai anak buru-buru kesininya. Perizinan sama pajak mah ada pembayaran," ucapnya.
Terkait kondisi indekost yang dianggap tak layak, Kamal menyebut lantaran indekost tersebut memang diperuntukan untuk masyarakat menengah ke bawah.
Mayoritas penyewa merupakan pekerja konveksi yang ada di sekitar kawasan Krendang maupun para pedagang.
"Karena kami memang penghuninya kebanyakan buruh konveksi. Harga bulananan disini juga relatif murah harganya mulai Rp 250 ribu sampai Rp 300 ribu," ujarnya.