Paksa Anaknya yang Berusia 2 Tahun Minum Air Segalon Sampai Tewas, Ibu Muda Ini Beri Pengakuan
Korban yang masih berusia 2 tahun itu tewas setelah dipaksa minum air segalon oleh tersangka NP yang tak lain ibu kandung korban.
Namun, peristiwa pada Jumat lalu disebutnya sebagai puncak depresi yang dirasakannya selama beberapa bulan terakhir.
NP mengaku depresi lantaran hubungan rumah tangganya dengan sang suami sudah tak harmonis.
"Saya sayang (dengan korban). Emang waktu itu saya enggak terkontrol emosi saya, lagi kesal sama suami saya," kata NP.
NP berdalih dirinya tak berniat membunuh sang anak.
Menurutnya, niat awalnya waktu itu hanya ingin melampiaskan emosi lantaran sedang kesal dengan suaminya.
Ia pun memaksa anaknya minum air mineral yang dituangnya dari galon.
Polisi menyebut NP mencekoki sang anak dengan air lantaran waktu mau disuapi makan, ZQL balita berusia 2 tahun malah meminta air minum.
"Saya enggak kepikiran (membunuh) waktu itu saya lagi butek lagi benar-benar strees, kenapa tiba-tiba melakukan hal itu saya juga bingung," ujar NP.
Istilah peribahasa 'Nasi Sudah Menjadi Bubur', penyesalan NP pun sudah terlambat.
Sebab, satu dari anak kembarnya telah tewas di tangannya sendiri.
Ia pun terancam dijerat pasal berlapis, mulai dari pasal penganiayaan, pasal pembunuhan hingga UU Perlindungan Anak.
Kronologi Kejadian
Kapolsek Kebon Jeruk AKP Erick Sitepu melalui Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk AKP Irwandhy Idrus coba menjelaskan kronologi kematian ZNL (2) pada Jumat (18/10/2019.
Korban merupakan anak kandung pelaku.
"Berdasarkan kejadian reka ulang, tersangka mengambil air yang ditampung di galon ukuran 19 liter kemudian diminimumkan dengan paksa ke korban," ucap Irwandhy di Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (25/10/2019) mengutip Kompas.com