Airin Rachmi Diany Tidak Bisa Lagi Mencalon, Puluhan Orang Berebut Jadi Cawalkot Tangsel
Penjaringan partai yang akan menjadi seleksi bagi puluhan orang yang masih harus teruji mental pencalonannya itu.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TAANGERANG SELATAN - Airin Rachmi Diany menjadi sosok besar di Tangerang Selatan (Tangsel), kemenangannya pada Pilkada pertama Tangsel dan berhasil dipertahankan pada Pilkada berikutnya pada tahun 2015, menjadi bukti.
Tokoh Tangsel lain bahkan sampai selebritas dan ekonom kenamaan saja tak cukup menumbangkan Airin pada kontestasi politik itu.
Pada Pilkada Tangsel 2020, Airin sudah tidak bisa lagi maju ke gelanggang pesta demokrasi.
Setelah dua periode menjabat, politikus Golkar itu harus merelakan jabatannya ditanggalkan dan diserahkan ke orang lain.
Tak ada lagi "Nyonya Besar" tahta Tangsel 1 pun jadi rebutan. Tak tanggung-tanggung, catatan TribunJakarta.com, ada 37 orang yang sudah mendaftar menjadi calon wali kota (Cawalkot) di tiga partai berbeda: PDIP, PSI dan PKB.
Bahkan tidak sedikit yang mendaftar di lebih dari satu partai ataupun daftar di ketiganya.
"Banyak calon yang merasa pantas karena 2020 medan pertarungan datar tak ada yang dominan karena Airin stsudahak bisa maju lagi," terang Adi Prayitno, Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (29/10/2019).
"Semua orang pantas menjadi sebagai kandidat kuat," tambahnya.
Adi mengatakan, yang menjadi kunci adalah dukungan partai untuk mendaftar ke KPU secara resmi tahun depan.
• Minimarket di Cikarang Dibobol Maling, Uang Rp 50 Juta Dalam Brankas Raib
• Jelang Tampil di Piala AFC, Fakhri Husaini Coret 3 Pemain Seleksi Timnas U-19 Indonesia
Penjaringan partai yang akan menjadi seleksi bagi puluhan orang yang masih harus teruji mental pencalonannya itu.
"Problemnya, jadi calon kepala daerah bukan perkara mudah. Harus mendapatkan sokongan parpol. Di sinilah kemudian politisi yg merasa pantas itu secara alamiah berguguran atau mundur teratur karena tak dapat dukungan parpol," ujar pria yang juga menjabat Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonsia.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, berikut adalah 37 nama yang sudah mendaftarkan diri pada penjaringan cawalkot di tiga partai itu:
1. Muhamad (PDIP, PSI, PKB)
2. Tommy Patria Edwardy (PDIP, PSI, PKB)
3. Siti Nur Azizah (PDIP, PSI, PKB)
4. Arsid (PDIP, PSI, PKB)
5. Yardin Zulkarnaen (PDIP, PSI, PKB)
6. Benyamin Davnie (PDIP, PKB)
7. Tb Rahmad Sukendar (PDIP, PSI)
8. Yusrianto (PDIP, PSI)
9. Kolonel Beben Nurfadilah (PDIP, PKB)
10. Kemal Pasha (PDIP, PSI)
11. Ade Irawan (PDIP, PSI)
12. Suryadi Hendarman (PDIP, PSI)
13. Suhendar (PDIP, PSI)
14. Fahd Pahdepie (PDIP, PSI)
15. Bayu Seta (PSI, PKB)
16. M. Reza AO (PDIP, PKB)
17. Tri Ade A (PSI)
18. Riza Vilano Satria Putra (PSI)
19. Kemal MS (PSI)
20. Ambarsari Sulistyawati (PSI)
21. Boedhi Surjono (PSI)
22. Dwityo Pujotomo (PSI)
23. Mikhail Gorbachev Dom (PSI)
24. Andreas Jiman (PSI)
25. Kokok Dirgantoro (PSI)
26. Caesar Restu Mahesa (PSI)
27. Wendy Zulfikar (PSI)
28. Azmi (PSI)
29. Fahmi (PSI)
30. Heri Gagarin (PDIP)
31. Aldrin Ramadian (PDIP)
32. Drajat Sumarsono (PDIP)
33. Gacho Sunarso (PDIP)
34. Rita Juwita (PKB)
35. Dudung E. Diredja (PKB)
36. Agus Pramono (PKB)
37. M. Soleh (PKB)
