Kisah Wiryono, Petugas UPK Badan Air Jakarta Barat yang Hasilkan Jutaan Rupiah Dari Hobi

Wiryono (47) petugas UPK Badan Air Jakarta Barat raup penghasilan tambahan dari hobi.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Wiryono (47) petugas UPK Badan Air Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Wiryono (47) petugas UPK Badan Air Jakarta Barat raup penghasilan tambahan dari hobi.

Debong, sapaannya mulai bergabung di UPK Badan Air sejak tahun 2014 lalu.

Ia menuturkan tak pernah menyangka jika rezekinya justru menjadi bagian dari UPK Badan Air.

Hal ini lantaran karena sebelumnya ia hanya bekerja serabutan akibat warung nasinya mengalami kebangkrutan.

Ya, sebelum menjadi UPK Badan Air, Debong merupakan pemilik warung Tegal (Warteg) di bilangan Rawa Belong, Jakarta Barat.

Sejak tahun 2001-2013 ia merintis usaha Warteg hingga mampu membeli satu buah rumah tinggal.

"Dulu itu bangkrutnya karena tiba-tiba di kawasan itu sepi. Pembeli lama-lama sedikit akhirnya warung tutup," katanya di kawasan Kebun Jeruk, Jumat (1/11/2019).

Hari Ini, 34 Provinsi Umumkan UMP 2020, Tertinggi DKI Jakarta, 5 Daerah UMP-nya di Bawah Rp 2 Juta

Usai usahanya bangkrut, ia membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual makanan cepat saji seperti sosis di rumahnya.

Kemudian ia juga bekerja sebagai kenek bangunan.

Apapun ia lakukan demi menafkahi istri dan 4 anaknya.

Hingga pada tahun 2014, rekannya menawarkan untuk menjadi bagian dari UPK Badan Air Jakarta Barat.

"Yang penting ada penghasilan buat sekedar makan. Nah pas ada perekrutan UPK Badan Air saya ikut. Alhamdulillah keterima dan bertahan sampai sekarang di Kecamatan Kebun Jeruk," sambungnya.

Selama bekerja sebagai UPK Badan Air, Debong mengaku biasa saja karena sudah terbiasa berurusan dengan hal yang kotor.

Namun, ia menuturkan kaget ketika melihat kondisi sejumlah kali di Jakarta Barat yang dipenuhi dengan tumpukan sampah.

"Kalau jijik sih enggak. Tapi saya justru kaget aja karena ada beberapa kali yang enggak keliatan airnya akibat banyak sampah. Hari ini dibersihkan besoknya begitu lagi," ungkapnya.

4 Dokumen Wajib Disiapkan Calon Peserta Tes CPNS 2019, serta Bocoran Soal Tes Wawasan Kebangsaan

Buat Konten Youtube

Sejak kecil, Debong memiliki hobi dan kecintaan pada dunia perkeretaapian.

Ia mengatakan tiap satu minggu sekali selalu melihat kereta di Ibu Kota usai orang tuanya mengajaknya merantau dari Tegal ke Jakarta saat usianya menginjak 7 tahun.

"Namanya hobi ya gimana ya. Dulu tuh bisa seminggu sekali pasti absen lihat kereta. Kemudian setelah menikah baru berkurang tapi yang penting sebulan sekali lihat kereta. Kalaupun naik pasti pas saya lagi pengin aja," ungkapnya.

Seiring berjalannya waktu, ia mulai terpikirkan untuk membuat konten youtube.

Usai selesai bekerja, dirinya mempelajari cara membuat konten youtube melalui google.

"Dulu itu pilihan saya ada dua, mau buat JPL atau KA. Kalau soal kereta api sudah biasa menurut saya akhirnya saya putusin buat JPL aja. Akhirnya pas 1 Juni 2018 saya buat konten youtube namanya JPLTV CHANNEL," ucapnya.

Melalui chanel tersebut, ia membuat video suasana di JPL atau jalur perlintasan KA yang ada di Ibu Kota.

"Yang di Ibu Kota sudah hampir semua saya buat videonya. Tiap pulang kerja atau libur saya ambik videonya. Kemudian saya masukan dalam chanel saya tadi," ungkapnya.

Saat ini, di chanel tersebut, Debong sudah membuat lebih dari 200 konten youtube di perlintasan kereta api.

Pemprov DKI Jakarta Umumkan Kenaikan UMP Hari Jumat Ini, Diperkirakan Tembus ke Angka Rp 4,2 Juta

Diragukan Istri

Saat membuat konten youtube untuk menyalurkan hobinya, Debong sempat diragukan oleh sang istri.

Meskipun mengizinkan dirinya berpergian tiap hari libur untuk membuat konten youtube, sang istri terkadang merajuk lebih dulu.

"Dia izinin tapi setengah hati. Kadang kalau saya pergi. Dia bilang 'ya sudah jangan lama-lama pulangnya'. Bahkan dia sempat enggak percaya kalau konten youtube seperti ini bisa menghasilkan uang," ungkapnya.

Kemudian, pada April 2019 lalu chanel youtubenya mulai banyak ditonton orang. Hingga pada awal bulan Juni, Debong mendapatkan penghasilan dari chanel youtube tersebut.

"Pas April itu sudah ada iklan. Nah perdua bulan sekali saya dapat uang. Untuk bulan Juni itu saya dapat Rp 2,1 juta. Nah pas dapat hasil itu saya tunjukan sama istri, di situ dia baru percaya dan uang itu sebagian untuk anak yatim," lanjutnya.

Sejak saat itu, istrinya mulai memberikan dukungan sepenuh hati untuk Debong karena istrinya percaya bahwa hobi yang dilakukan suaminya merupakan hal yang positif.

Saat ini, Debong memiliki penghasilan lain diluar menjadi UPK Badan Air.

Penghasilan sampingan dari hobi yang dilakukan diluar jam kerja dan ketika libur ini menjadi pemasukan tambahan baginya perdua bikan sekali.

"Sekarang ini pendapatannya menurun, tapi alhamdulillah. Karena kan saya cuma memuaskan hobi saja," ujar Debong.

"Jadi enggak masalah kalau penghasilannya menurun. Yang penting hobi bisa tersalurkan," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved