Kuasai Uang di Dompet untuk Servis Laptop Jadi Alasan Penumpang Bunuh Sopir Taksi Online di Bogor
Untuk bisa mengambil uang milik korban pelaku pun membayar ongkos taksi online dengan uang pecahan Rp 100 ribu.
Saat ini pihak kepolisian pun masih mengumpulkan data untuk mengejar pelaku dan mengetahui motif penusukan tersebut.

Dari hasil autopsi kepqda jasad Ahsanul Fauzi ditemukan potongan benda tajam.
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Niko N Adiputra mengatakan bahwa ada dua potongan pisau cutter yang ditemukan pada jasad Ahsanul.
"Sedikit hasil dari autopsi yang tidak bisa kita sampaikan seluruhnya yakni ada potongan cutter, dua ruas potongan karter ukuran lima centimeter di leher korban," katanya saat ditemui di Mako Polresta Bogor Kota Jalan Kapten Muslihat, Jumat (1/11/2019).

Selain ditemukan potongan kater polisi juga menemukan ada empay luka pada korban.
Dua diantaranya adalah luka tusuk dan dua luka lagi merupakan luka goresan.
"kurang lebih ada empat luka, dua luka tusuk di leher bagian kiri dan dua luka seperti benda tajam di bagian pundak kiri," katanya.
Sampai saat ini polisi pun masih melakukan pengumpulan data untuk mencari tau pelaku dan motif penusukan.
Butuh Uang untuk servis
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, AKP Niko N Adi Putra mengatakan bahwa pelaku melakukan perbuatannya karena membutuhkan biaya untuk menservice laptop.
Ia pun kemudian merencanakan perbuatannya dengan membeli pisau cutter dan memesan taksi online dari ponsel milik seorang penjual warung makanan.
"Kemudian saat dia (pelaku) akan berangkat dia sudah mempersiapkan segala sesuatunya dari sebelum memesan grab makan disalah satu warung disana dan sebelum makan itu dia sudah membeli cutter yang disiapkan," katanya saat pres rilis di Mako Polresta Bogor Kota, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Senin (4/11/2019).

Untuk menjalankan niat jahatnya pelaku pun sempat ke sebuah atm untuk mengambil uang pecahan Rp 100 ribu.
Nantinya uang tersebut digunakan agar korban mengambil kembalian di dalam dompet sehingga pelaku bisa mengetahui jumlahbuang dimiliki korban.
"Kita ketahui bayar daripada trip yang harus dibayarkannya itu Rp 46 ribu dan pada saat itu pelaku sudah memiliki uang sebesar itu tetapi dia harus memaksakan diri untuk mengambil uang di salah satu atm yang pecahannya Rp 100 ribu, kenapa 100 ribu karena dia (pelaku) berharap korban nantiya akan mengeluarkan isi dompetnya setelah korban mengeluarkan isi dompetnya dan jumlah uang di dalam dompet korban itu cukup untuk menservice laptopnya dia dan akhirnya dilakukan itu (penusukan)," katanya.