Kasus Septic Tank Meledak Tak Hanya di Cakung, Kejadian Sebelumnya Tewaskan 2 Orang & 20 Terluka

Kasus septic tank meledak tidak hanya terjadi di Jatinegara Cakung Jakarta Timur, Ledakan sebelumnya renggut dua nyawa dan puluhan orang terluka.

Penulis: Suharno | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunBatam/istimewa
FOTO ILUSTRASI kasus temuan mayat di septic tank di rumah almarhum Rasyid di Tanjungpinang 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kasus septic tank meledak di rumah warga di Kav Puri JIEP Blok O, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, ternyata bukanlah pertama kali terjadi.

Bahkan ledakan septic tank yang terjadi sebelumnya merenggut dua nyawa dan puluhan orang mengalami luka.

Sebelumnya ledakan septic tank di Cakung Jakarta Timur ini merenggut satu korban jiwa dan satu korban luka.

Kobran jiwa yakni seorang sopir mobil sedot tinja, berinisial SI (44 tahun) dan korban luka adalah sang pemilik rumah berinisial AS (42).

Kejadian meledaknya septic tank di rumah AS ini berawal ketika SI meyakinkan sang pemilik rumah kalau tugasnya menyedot tinja telah selesai.

Untuk membuktikannya, SI membakar koran dan memasukannya ke dalam septic tank milik AS.

Namun, setelah SI memasukan koran yang terbakar ke dalam septic tank, ledakan dahsyat terjadi.

SI jatuh terkapar ke dalam lubang septic tank sedalam dua meter dan telah menganga karena ledakan tersebut.

Rekaman CCTV saat septic tank di kediaman AS meledak, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019).
Rekaman CCTV saat septic tank di kediaman AS meledak, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Fakta-fakta Orangtua Gugat SMA Gonzaga, Sekolah Beberkan Penyebab Sang Anak Tak Naik Kelas

Ledakan Septic Tank Tewaskan Dua Anak

Sebelumnya pernah terjadi septic tank meledak di kota pelabuhan Ningbo, China, Minggu (26/11/2017) waktu setempat.

Setidaknya dua orang tewas dan 20 orang lainnya mengalami luka-luka.

Dilansir dari Channel News Asia, ledakan yang meletus itu sangat kuat sehingga terdengar hingga beberapa kilometer jaraknya.

Ledakan tersebut juga menghancurkan bangunan bekas yang tidak digunakan, dan menghancurkan jendela di rumah susun dan mobil-mobil.

"Kami minum teh dan terdengar suara ledakan. Suaranya sangat kencang sekali," kata penduduk lokal, Wu.

Kuli Bangunan Cabuli Siswi SMA di Pulau Tidung, Pelaku Tarik Korban ke Semak-semak Pinggir Jalan

Ledakan Septic Tank Tewaskan Sopir Sedot WC, Keluarga Sepakat Berdamai

Pemerintah kota Ningbo menyatakan, peristiwa yang terjadi pada Minggu tengah malam waktu setempat itu menduga ledakan disebabkan oleh gas metana dan hidrogen sulfida yang terbentuk di septic tank.

Pihak berwenang telah menurunkan pasukan keamanan untuk melakukan penjagaan di sekitar bangunan yang roboh.

"Salah satu anak saya berada di sekitar area yang meledak dan belum ditemukan," kata seorang perempuan yang enggan dituliskan identitasnya.

Senin dini hari, penduduk setempat menyapu tumpukan puing dan kaca yang bertebaran hingga ratusan meter.

Pemerintah kota menyebutkan lokasi ledakan berada di lahan yang tidak ada pemiliknya, yang dulunya merupakan sebuah pabrik.

Ledakan itu terjadi di kawasan industri kecil yang kumuh.

"Kebanyakan orang telah meninggalkan tempat ini sejak lama. Hanya lahan kosong," kata Wu.

Namun, dia mengatakan sebagian besar bangunan di lokasi ledakan memang telah runtuh beberapa lama sebelumnya, sehingga tidak semua puing yang bertebaran berasal dari ledakan septic tank.

Dilansir dari AFP, China telah diguncang sejumlah kecelakaan industri pada beberapa tahun terakhir.

Pada 2015, ledakan kimia raksasa di gudang penyimpanan telah membunuh 165 orang di kota pelabuhan utara Tianjin.

TONTON JUGA:

Ledakan tersebut menyebabkan kerusakan lebih dari 1 miliar dolar Amerika Serikat atau Rp 13,5 trilun, dan memicu kemarahan yang meluas karena kurangnya transparasi mengenai penyebab kecelakaan dan dampak lingkungannya.

Sebuah penyelidikan oleh pemerintah merekomendasikan 123 orang untuk dihukum atas peristiwa tersebut.

Kronologi Ledakan Terdengar Hingga 200 Meter

Warga sekitar kejadian mengatakan ledakan septic tank di rumah AS tersebut terdengar nyaring.

Bahkan seorang warga yang rumahnya 200 meter dari rumah AS mengatakan mendengar ledakan tersebut.

Ketua RW 03 Ahmad Kana Firdaus (56) mengatakan AS, selaku pemilik rumah yang menyewa jasa SI awalnya sempat meminjamkan senter untuk menerawang pipa septic tank.

"Pas AS mau ambil senter untuk lihat septic tank, sopirnya bilang enggak usah. Katanya dia bisa cek pakai koran dibakar terus dimasukkin ke septic tank," kata Ahmad di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019).

Merujuk keterangan yang AS dan kernet mobil sedot WC, TA (45) kepadanya, SI menyulut api bukan karena memastikan kandungan gas dalam septic tank sudah kosong.

Melainkan untuk mengecek volume air dalam septic tank berukuran 2X1,5 meter yang berada di garasi rumah AS dan baru disedot.

Rekaman CCTV setelah septic tank di kediaman AS meledak, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019).
Rekaman CCTV setelah septic tank di kediaman AS meledak, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

"Kalau menurut dia (SI) untuk meyakinkan. Kalau api nyala berarti tandanya airnya enggak ada, karena air enggak ada. Udah kering (septic tanknya). Tapi kalau api mati berarti airnya masih banyak," ujarnya.

Dari rekaman CCTV kediaman AS, Ahmad menuturkan ledakan baru terjadi sekitar dua menit usai SI menjatuhkan koran dalam keadaan terbakar.

Di kisaran waktu tersebut juga kobaran api menyala hingga AS percaya septic tanknya kini kosong dan hendak masuk ke rumah mengambil uang pembayaran.

"Korban bilang, 'nah kalau api nyala berarti septic tank sudah kering'. Tapi pak AS tanya, kenapa apinya enggak mati-mati. Dijawab korban, 'nanti juga mati sendiri'. Di situ lah meledak," tuturnya.

Ahmad menyebut ledakan terjadi sebelum AS menyerahkan uang pembayaran untuk jasa sedot WC, sementara Ahmad berdiri di atas pipa septic tank.

Tertutupnya udara di pipa septic tank karena terhalang kaki SI diduga jadi sebab ledakan yang terdengar warga hingga sekitar 200 meter.

"Dari CCTV yang saya lihat sih kaki sopirnya itu nutup pipa septic tank. Makannya pas meledak dia langsung jatuh ke septic tank, kalau pak AS luka, tapi enggak parah," lanjut Ahmad.

Ahmad mengatakan cara membakar koran lalu memasukkannya dalam pipa septic tank memang lazim digunakan grup SI guna memastikan pekerjaan mereka beres.

Hal ini dia ketahui dari keterangan TA yang saat kejadian sedang menggulung selang sedot WC sehingga selamat dari ledakan tanpa luka.

"Biasanya kan orang pakai gala untuk cek habis disedot, nah ini pakai api. Saya tanya ke kernet jawabbya memang begitu. Jadi seperti prosedur grup mereka lah," sambung dia.

Siapakah Ade Armando yang Unggah Foto Anies Baswedan Menyerupai Joker? Bolak-balik Dipanggil Polisi

Korban Meninggal saat Dibawa ke Rumah Sakit

Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Tom Sirait mengatakan kejadian korban, SI (44) langsung dibawa warga ke RS Harapan Jayakarta.

Nahas dokter menyatakan nyawanya sudah tak dapat tertolong.

Meski jatuh akibat ledakan septic tank, Tom menyebut tak ada luka bakar pada tubuh SI yang masih tercatat sebagai warga Jakarta Timur itu.

"Enggak ada luka bakar, korban terjatuh ke dalam. Ketika dibawa ke Rumah Sakit dokter menyatakan sudah meninggal," tuturnya.

Ketua RW 03 Ahmad Kana Firdaus mengatakan sang pemilik rumah yakni AS mengalami luka di bagian pinggang karena terhempas ledakan yang membuat tutup beton septic tank terbalik.

"Pak AS terpental ke belakang, karena posisi dia pas meledak masih di bagian septic tank. Pas terpental itu di belakangnya ada sepeda motor, nah setang motor itu kena pinggang," kata Ahmad di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019).

Beruntung kesadarannya tak hilang meski syok berat terdampak ledakan akibat kobaran api koran yang sengaja disulut sopir sedot WC berinisial SI (44).

Di malam hari kejadian, Ahmad menuturkan AS sempat diurut guna mengobati luka dan disarankan melakukan rontgen di Rumah Sakit.

"Disarankan rontgen untuk memastikan ada tulang yang patah atau enggak. Tapi saya sekarang enggak tahu sudah rontgen atau belum," ujarnya.

Selain AS dan SI, Ahmad menyebut ada dua orang lain yang berada di lokasi kejadian yakni kernet TA dan seorang rekan SI yang mengalami luka ringan.

Sebelum ditemukan dalam posisi telungkup dan mengambang usai ledakan, keberadaan SI sempat dikira hilang oleh AS dan dua rekannya.

"Karena pas ledakan itu tutup beton septic tank terbalik, nah tubuhnya korban masuk pas tutup keangkat ke atas. Jadi badannya ketutup tutup beton, sempat dikira hilang," tuturnya.

Anggaran Penataan Kampung Kumuh di DKI Jakarta Hingga Rp 556 Juta per RW Dinilai Tak Masuk Akal

Penyebab Ledakan Karena Gas

Warga saat berkerumun depan kediaman AS usai ledakan terjadi di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019)
Warga saat berkerumun depan kediaman AS usai ledakan terjadi di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019) (ISTIMEWA)

Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Tom Sirait juga menjelaskan penyebab terjadinya ledakan di dalam septic tank.

Menurutnya, endapan gas tertahan dalam septic tank selama bertahan-tahun dan meledak saat SI membakar koran lalu memasukkannya dalam pipa.

"Namanya septic tank kan mengandung gas. Jadi dia (SI) membakar koran untuk memastikan konsumen bahwa septic tanknya udah bersih, ya meledak, disambar sama gas," kata Tom di Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/11/2019).

Permukiman warga di RT 16 tempat AS tinggal pun bukan termasuk jalur pipa gas sehinga ledakan murni akibat endapan gas metana.

Perihal metode SI memastikan septic tank sudah terkuras dengan cara menyulut api, Tom menuturkan hal tersebut merupakan kecerobohan.

"Iya biasanya (gas metana). Jadi ceroboh, pelakunya dia korbanya dia juga. Sebenarnya termasuk kecelakaan kerja," ujarnya.

Lantaran kedua pihak keluarga sepakat berdamai, Tom menyebut SPKT Polsek Cakung tak menerima laporan atas kasus yang menewaskan SI.

Mobil tangki sedot WC yang digunakan SI dan kini diamankan di Mapolsek Cakung pun besok sudah bisa diambil pihak keluarga SI.

"Mobilnya besok sudah bisa diambil pihak keluarga. Kita sudah minta keterangan dari kernet dan pihak korban atas kejadian kemarin," tuturnya. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved