Septic Tank di Cakung Meledak, Sopir Sedot Tinja Tewas Karena Terjatuh

SI (44) hendak membuktikan kepada pemilik rumah tugasnya menyedot septic tank sudah rampung.

Penulis: Bima Putra | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
(Ilustrasi) Lubang galian septic tank di Gang Sekretaris I Tanjung Duren Utara, Jakarta Barat. 

"Mereka memiliki jamban, cuma sistemnya sistem helikopter dalam arti mereka punya kamar mandi tapi pembuangannya langsung ke kali," kata Sitanggang di permukiman warga, Jumat (4/10/2019).

Sitanggang tak merinci berapa jumlah Kartu Keluarga (KK) di wilayahnya yang tak memiliki jamban sehat.

Sebab, layaknya permukiman padat penduduk pada umumnya, satu rumah selalu dihuni atas beberapa KK. Belum lagi banyak dari penyewa rumah yang tak pernah melapor ke pihak RT.

"Di sini warganya ada sekitar 150 KK, jadi yang enggak punya jamban sehat itu ada 20 sampai 30 KK, itu yang terdaftar, yang lainnya saya kurang tahu," katanya.

Ketua RT Tanjung Duren Utara Pertanyakan Wacana Pembangunan Septic Tank Komunal

Ketua RT 15 RW 7 Kelurahan Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Sitanggang, mengaku sudah ada pembahasan dengan pihak Kelurahan untuk pembangunan septic tank komunal di wilayahnya.

Hal tersebut terkait banyaknya warga di wilayahnya yang membuang tinja mereka ke aliran Kali Sekretaris.

"Memang sudah ada pembicaraan soal itu. Karena disini warganya punya jamban yang kita sebut jamban helikopter karena kotorannya itu dibuang ke kali," kata Sitanggang ditemui di rumahnya, Jumat (4/10/2019).

"Kalau saya dengar nanti akan ada septic tank komunal, jadinya bisa disaring jadi bersih yang bisa digunakan kembali semisal untuk menyiram bunga," ujarnya.

Namun, ia menyebut belum ada kepastian kapan pembanguan septic tank di wilayah itu akan mulai dikerjakan.

 Kenangan Warga di Sekitar Jembatan Zaman Belanda: Pernah Lihat Anak Gajah Lari

 BERLANGSUNG Link Live Streaming Persik Kediri Vs Madura FC: Laga Krusial Kedua Tim

 Nuansa Serba Pink, Ruang Kerja Bendahara Kelurahan Rawa Bunga Jadi Tempat Swafoto Karyawan dan PPSU

 DLH Pasang Pagar Besi di Bunga Bangkai yang Tumbuh di Halaman SD Negeri Kayuringin 2 Bekasi

Termasuk soal lokasi yang dipilih untuk dibangunnya septic tank mengingat terbatasnya lahan di lokasi tersebut.

"Tahu sendiri ini kan tidak ada tempatnya mau taru dimana, itu yang kita rapatkan kemarin. Jadi segala sesuatu saya minta jelas," ujarnya.

Selain soal lahan, ia juga menanyakan terkait perawatan septic tank untuk jangka panjangnya.

"Perawatannya gimana itu, apakah warga yang patungan atau tetap dibantu pemerintah," kata Sitanggang.

Sementara itu, Hartini salah satu warga di RT 15 RW 7 mengaku tak masalah bila warga diharuskan patungan tiap bulannya untuk perawatan septic tank.

"Kalau pun nanti harus patungan untuk biaya perawatan dan penyedotan tinjanya warga setuju, karena disini kan satu toilet juga dipakai ramai-ramai. Yang penting dibuatin dulu karena itu yang mahalnya," ucapnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved