Mendadak Diserbu Warga Saat CFD, JPO Tanpa Atap di Sudirman Jadi Lokasi Instagramable Baru

Pantauan di lokasi, mereka tampak asik mengambil foto di atas JPO yang beberapa waktu lalu atapnya di potong oleh Pemprov DKI Jakarta itu.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI
Sejumlah orang tanpak memadati JPO tak beratap saat pelaksanaan CFD di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) tanpa atap yang berada di kawasan Jalan Sudirman mendadak diserbu warga saat pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di kawasan itu.

Pantauan di lokasi, mereka tampak asik mengambil foto di atas JPO yang beberapa waktu lalu atapnya di potong oleh Pemprov DKI Jakarta itu.

Sebagian besar dari mereka tampak mengambil foto selfie dengan latar belakang pemandangan gedung-gedung pencakar langit di sekitar kawasan itu.

Seperti yang dilakukan oleh Rini Hapsari (26), warga Slipi Petamburan ini mengaku penasaran dengan spot instagramable baru di Jakarta ini.

Jembatan penyeberang orang (JPO) di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, atapnya dibuka, Jumat (8/11/2019).
Jembatan penyeberang orang (JPO) di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, atapnya dibuka, Jumat (8/11/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

"Penasaran aja katanya di sini bagus buat foto-foto. Makanya hari ini saya sengaja ke sini," ucapnya, Minggu (10/11/2019).

Hal senada turut disampaikan oleh Fikri Kurniawan (31), warga Mampang Prapatan ini mengaku sengaja berkunjung ke JPO tanpa atap untuk berfoto ria bersama keluarganya.

"Mau coba saja ini tempat foto-foto baru di Jakarta, sekalian bawa istri dan anak. Lumayan fotonya buat di posting di Instragram," ujarnya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI ingin memberikan suana berbeda bagi pejalan kaki, khususnya saat malam hari.

(JPO) kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019).
(JPO) kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (8/11/2019). (TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat)

"Selain JPO sebagai media perpindahan orang juga mempunyai suasana lain, menjadi pengalaman baru bagi penyeberang melihat pemandangan Jakarta yang berubah bahwasanya gedung yang tinggi dan trotoar sudah lebar," ucap Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho, Jumat (8/11/2019).

Hari menyebut, masih ada dua hingga tiga JPO di kawasan Sudirman yang nantinya juga akan dicopot atapnya.

"Konsepnya itu kita lihat dari sisi Semanggi ke arah utara itu ada 4 JPO. Nah, yang mungkin bisa dibuka itu dua hingga tiga JPO," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Meski demikian, ia memastikan Dinas Bina Marga DKI Jakarta tidak akan menghilangkan atap di JPO yang terhubung dengan halte bus Transjakarta.

"Yang terhubung dengan halte Transjakarta tetap kita pertahankan tutupnya," kata dia.

Pendapat warga

Suasana JPO tanpa atap di Sudirman saat malam hari, Jumat (8/11/2019).
Suasana JPO tanpa atap di Sudirman saat malam hari, Jumat (8/11/2019). (TribunJakarta/Pebby Ade Liana)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru-baru ini memerintahkan Dinas Binamarga DKI Jakarta mencopot atap salah satu Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang ada di Sudirman, agar menjadi lokasi yang bagus untuk berfoto.

Perintah tersebut diketahui diutarakan Anies dalam rapat pimpinan (rapim) penataan pedagang kaki lima (PKL) di trotoar Thamrin-Sudirman dan pusat kuliner Thamrin 10 pada 23 Oktober 2019.

Dengan dicopotnya atap dari JPO yang ada diantara Menara Astra dan Gedung Bumiputera ini, Gubernur Anies mengharapkan agar masyarakat yang melintas bisa merasakan pengalaman unik saat menyeberang, yakni menatap secara langsung gedung-gedung tinggi pencakar langit di kawasan Sudirman.

Lalu, apa kata warga terkait hal tersebut?

Nevi,  seorang warga asal Rawamangun mengaku senang dengan adanya JPO tanpa atap di tengah kota Jakarta.

Sebab, selain sebagai sarana untuk menyeberang JPO ini memang menjadi lokasi yang bagus untuk mengambil gambar atau foto dengan pemandangan perkotaan saat malam hari.

"Foto di sini kayaknya lucu. JPO ini bagus sebenernya. Tapi kalau dilihat,  tentu ada sisi positif dan negatifnya," kata Nevi di lokasi, Jumat (8/11/2019).

Nevi mengatakan, JPO Sudirman tanpa atap ini memang bagus jika digunakan sebagai sarana untuk berfoto. Meski begitu, terkait faktor keamanan ia khawatir bahwa JPO ini nantinya tak bisa berfungsi secara maksimal sebagaimana mestinya.

"Kalau musim hujan takut gak bisa di pakai, begitu pun musim panas kalau siang-siang. Jadi kayaknya kalau saya sih lewatnya malem aja kali ya, adem dan bisa lihat pemandangan," kata dia.

Saat musim hujan tiba, ia khawatir jika masyarakat di sekitar Jalan Sudirman enggan menggunakan JPO tersebut. Selain terguyur hujan saat hujan turun, JPO ini juga dikhawatirkan akan berdampak pada keselamatan masyarakat saat musim hujan tiba.

Menurut Nevi, sisi pijakan pada JPO sendiri dikhawatirkan akan licin usai hujan turun hingga beresiko mudah terjatuh. Apalagi, JPO itu tak dilengkapi atap atau pagar yang terlalu tinggi.

Sebagai informasi, menurut pantauan TribunJakarta, tinggi bagian pagar JPO ini sebatas dada orang dewasa.

"Kalau musim hujan licin takut jatuh. Kalau musim panas pun siang-siang males juga, panas. Kalau ngomonginnya sarana penyebrangan ya sebaiknya sih ada atapnya. Kalau ini fungsinya lebih positif ke tempat foto aja, jadi fungsinya gak maksimal," bebernya.

Dilain itu, Noor yang juga merupakan salah satu warga asal Rawamangun menyarankan agar Pemprov DKI Jakarta sebaiknya memiliki opsi lain untuk menyediakan ruang terbuka yang bagus untuk menjadi lokasi berswafoto bagi masyarakat.

Misalnya, dengan membangun kembali atap JPO demi alasan keamanan namun dengan desain yang lebih kekinian, dan instagramable.

"Kayak JPO kekinian yang di Sudirman sisi sana tuh, yang kekinian itu yang sempet viral warna-warni, iya betul. Kan dia keren buat tempat foto tapi tetap memperhatikan keamananannya juga. Jadi disarankan sebaiknya pakai atap aja. Jadi siang malam bisa dipakai secara maksimal," bebernya.

Sebelumnya, dalam akun instagramnya, Anies memposting sebuah foto JPO tanpa atap pada tanggal 7 November 2019 kemarin.

Dalam postingan itu, ia menjelaskan bahwa pencopotan atap JPO dilakukan lantaran JPO tersebut menghubungkan area outdoor dengan outdoor. Sehingga, JPO ini termaksud dalam salah satu ruang terbuka.

 Sempat Buron, Pelaku Pencabulan 4 Bocah di Jakarta Timur Diringkus Polisi

 Lakukan Razia ke Warung-warung, Polsek Serpong Temukan Warung Penjual Obat-obatan Terlarang

Ia pun ingin agar JPO tanpa atap ini menjadi anjungan bagi warga melihat megahnya kawasan Sudirman.

"Jika JPO ini menghubungkan area indoor dengan indoor misalnya antara dua bangunan gedung, maka penutup/atap memang menjadi keharusan. Tapi JPO menghubungkan antar dua areal yang sama-sama outdoor dengan outdoor. Maka JPO ini adalah bagian dari outdoor/ruang terbuka," tulisnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved