Perkara Sengketa Lahan, Paman di Gowa Tebas Leher Keponakan: Pencari Biji Kemiri Jadi Saksi Kunci
Berawal dari msalah sengketa lahan, paman di Gowa tega tebas kepala keponakannya hingga terpental lima meter, kejadian disaksikan pencari biji kemiri.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Berawal dari permasalahan sengketa lahan, paman di Gowa tega tebas kepala keponakannya hingga terpental lima meter.
Korban yang bernama Daeng Sampara Bin Dading (40), tewas dalam kondisi yang mengenaskan.
Sebelum peristiwa berdarah itu terjadi, diketahui keduanya sempat terlibat cekcok.
Peristiwa paman menebas kepala keponakannya tersebut terjadi di Dusun Pangangpusang, Desa Taring, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (11/11/2019).
Diketahui pertikaian hingga berujung pembacokan tersebut dilatarbelakangi permasalahan lama yang tak kunjung terselaikan.
• Stefano Lilipaly Dirawat Intensif Usai Laga Lawan Persipura, Diduga Cedera di Bagian Vital
Diduga alasan paman dan keponakan tersebut terlibat duel, lantaran masalah sengketa lahan.
Dilansir TribunJakarta dari TribunTimur, Kepala Desa Taring Abdul Aziz Gassing mengatakan, pelaku dan korban masih satu rumpun keluarga.
"Iya. Pelaku ini adalah om korban. Jadi mereka masih satu rumpun keluarga," kata Aziz.
Lahan yang mereka ributkan adalah tanah garapan yang sudah dikuasai pelaku selama 16 tahun terakhir.
Hingga 2 tahun terakhir ini, tanah tersebut menjadi sengketa, namun belum ada kesepakatan ataupun solusi atas masalah tersebut.
Aziz selaku kepala desa mengaku sudah beberapa kali mencoba memediasi keduanya.
Namun, mediasi yang dilakukan selalu menemui jalan buntu.
"Ini kasus lama, sudah hampir 16 tahun. Beberapa kali saya panggil tapi tidak ada kejelasan. Jadi saya bilang kosongkan dulu lahan," bebernya.
Aziz menuturkan, kasus ini juga sempat dibawa ke ranah hukum untuk mencari solusi atas sengseka lahan itu.
Sayangnya, sebelum sampai masalah terselesaikan lewat jalur hukum, keduanya lebih dulu terlibat dalam cekcok yang berujung maut sang keponakan.
Kronologi Kejadian
Kejadian tersebut dilaporkan sekira pukul 08.00 WITA, Senin (11/11/2019).
Diketahui korban, Daeng Sampara memiliki hubungan satu rumpun keluarga dengan pelaku yang bernama Haji Saju (60).
Diketahui, ibu korban yang bernama Nia adalah sepupu dari istri pelaku, Hajah Saling.
Kasus sengketa lahan itu mulai mencuat dua tahun terakhir.
Sebelumnya diketahui pelaku telah menguasai tanah garapan tersebut sejak 16 tahun lalu.
• Kementerian Agama Luncurkan Aplikasi Umrah Cerdas Tekan Tindak Kriminal Agen Travel Bodong
Hingga kini keduanya belum menemukan kesepakata atau solusi.
Tapi ternyata, keduanya melakukan pertemuan di kebun yang bersengketa tadi.
Keduanya bertemu di lahan yang disengketakan pada pukul 06.00 Wita, pertemuan itu pun diwarnai cekcok dan pertengkaran.
Pertikaian di antara paman dan keponakan itu kian memanas.
Sehingga akhirnya sang paman menebas kepala keponakannya hingga tewas.
Kejadian Disaksikan Seorang Pencari Biji Kemiri
Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Biringbulu, Aiptu Andi Akbar, pertengkaran keduanya disaksikan oleh seorang warga bernama Noro.
Noro yang sedang mencari biji kemiri tak sengaja menyaksikan keduanya terlibat cekcok hingga berujung penyerangan.
Noro tak sengaja melihat kejadian itu dari jarak kurang lebih 70 meter.
• Meski Sudah 3 Kali Direnovasi, Sekolah Ambruk Terjadi di SDN Malangnengah II Kabupaten Tangerang
Kemudian terlihat Haji Saju menebas parangnya ke keponakannya tersebut.
Saksi pun melihat pelaku menebaskan parang ke bagian leher keponakannya.
Kemudian Noro lari ke perkampungan dan berteriak bahwa ia melihat ada orang diparang.
Warga yang mendapat informasi itu pun langsung berdatangan ke tempat kejadian perkara (TKP).
Kepala Korban Terpental 5 Meter
Setelah menyakisikan aksi pembacokan yang dilakukan oleh Haji Saju, Noro melihat kepala korban terpental cukup jauh.
Menurutnya, kepala korban terpental hingga lima meter dari lokasi kejadian.
Melihat adanya kejadian tersebut, Noro segera berlari menuju perkampungan untuk memberitahu warga lainnya.
"Selanjutnya saksi lari ke perkampungan dan berteriak bahwa ada orang sementara diparangi," beber Aiptu Andi Akbar.
• Adhyaksa Dault Pernah Masuk Radar PKS untuk Isi Jabatan Wakil Gubernur DKI Pengganti Sandiaga Uno
Pelaku Mneyerahkan Diri
Kasubbag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan menjelaskan bahwa pelaku telah diamankan petugas.
Pasalnya, pelaku telah menyerahkan diri usia melakukan pembunuhan sadis ini.
"Terduga telah menyerahkan diri dan dievakuasi ke Polres Gowa," beber Tambunan kepada Tribun.
Aparat kepolisian Polres Gowa bersama Polsek Biringbulu pun kemudian langsung melakukan olah TKP.
• Deretan Fakta Pelajar Tewas Gantung Diri di Gowa, Diduga Karena Depresi dan Tuliskan Surat Wasiat
Menyebar di Media Sosial
Kasus ini pertama kali beredar di edia sosial yang mengunggah foto korban dalam kondisi yang mengenaskan.
Foto tersebut memperlihatkan korban yang tergeletak di tanah bebatuan.
Kejadian ini kemudian dibenarkan oleh Camat Biringbulu Yamin Basri yang kemudian turun ke lokasi setelah menerima laporan dari aparatnya.
(Sumber: TribunJakarta/Tribun-Timur)