Bom di Mapolrestabes Medan

Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Tak Buat Warga Takut Datangi Kantor Polisi, Ini Alasannya

Adanya aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara pagi tadi tak membuat masyarakat gentar untuk mendatangi kantor polisi.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Polisi memeriksa barang bawaan pengunjung yang datang ke Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (13/11/2019). 

"Sebenarnya iya sih, tadi masuk sini agak takut soalnya biasanya (ledakan bom) di tempat kayak gini," kata perempuan berusia 28 tahun itu.

"Cuma rasanya aman sih karena ada penjagaan di depan juga," tambah dia.

Pascaledakan di Polrestabes Medan, pengamanan di Mapolres Metro Jakarta Selatan diperketat.

Sejumlah personel Kepolisian berjaga di depan gerbang Mapolres. Mereka mengenakan rompi anti peluru.

Polisi kemudian memeriksa satu per satu pengunjung yang masuk ke Mapolres.

Pemeriksaan meliputi barang bawaan pengunjung, hingga jaket yang dikenakan. Setelah semua dipastikan aman, pengunjung baru diperbolehkan masuk.

Sementara itu, Polisi tidak mengizinkan pengemudi ojek online (ojol) untuk masuk.

Mereka diharuskan memarkirkan kendaraannya di luar Mapolres, dan menunggu di pos jika ingin mengantar barang atau makanan.

Wajah pelaku terekam CCTV

Kepolisian masih mendalami identitas pelaku bom bunuh diri di halaman Mako Polrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019).

Hal itu didalami oleh Densus 88 antiteror, Inafis dan Labfor Polda Sumatera Utara yang kini sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Olah TKP ini untuk memastikan identitas pelaku," ujar Karopenmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo saat Konferensi pers, dalam Program Breaking News Kompas TV, Rabu (13/11/2019).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019).
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/9/2019). (KOMPAS.com/Devina Halim)

Dengan teknologi yang dimiliki Inafis, sidik jari pelaku akan diambil untuk mencocokkan dengan data e-KTP.

"Nanti database tersebut akan terkoneksi dengan database yang ada di Dukcapil. Sehingga dalam waktu yang tidak lama identitas pelaku bisa diketahui," jelasnya.

Selain identitas pelaku, kepolisian akan menerujsa partikel-partikel yang ditemukan dari lokasi bom bunuh diri. Tak lain untuk mengetahui jenis bom bunuh diri yang diledakkan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved