Bom di Mapolrestabes Medan
Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan Tak Buat Warga Takut Datangi Kantor Polisi, Ini Alasannya
Adanya aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara pagi tadi tak membuat masyarakat gentar untuk mendatangi kantor polisi.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Semua partikel yang ditemukan akan diuji Labfor untuk mengetahui jenis bomnya. Demikian juga senyawa-senyawa yang dipakai untuk merakit bomnya," ujarnya.
Sejauh ini berdasarkan dugaan sementara pelaku bom bunuh diri berjumlah satu orang.
Ledakan bom bunuh diri ini mengakibatkan enam orang luka-luka.
"Empat anggota Polri. Kemudian satu pekerja harian lepas. Satu masyarakat," jelas jenderal bintang satu polri itu.
Dia menjelaskan pula, ada empat kendaraan mengalami kerusakan.
"Ada tiga kendaraan mobil dinas dan satu kendaraan milik pribadi," ujarnya.
Saat ini Densus 88 antiteror, Inavis dan Labfor Polda Sumatera Utara sedang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) ledakan di halaman Mako Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019).
"Olah TKP ini untuk memastikan identitas pelaku. Kemudian semua partikel yang ditemukan akan diuji Labfor untuk mengetahui jenis bomnya. Demikian juga senyawa-senyawa yang dipakai untuk merakit bomnya," jelasnya.
Menurut informasi yang disampaikan Kompas TV, saat ini Kepolisian meminta awak media dan warga mundur beberapa jarak dari pintu masuk Mapolrestabes Medan.
Hal tersebut dilakukan untuk benar-benar mensterilkan lingkungan Mapolrestabes Medan.
Pihak Kepolisian juga mensterilkan lingkungan sekitar Mapolrestabes Medan.
Mengingat Mapolrestabes Medan berada di tengah-tengah kota.
Selain itu juga terletak di sekitar pemukiman warga dan sekitar perkantoran, termasuk kantor KPUD dan PMI.
Dedi Prasetyo mengatakan jika prosedur pengamanan markas kepolisian sudah dilakukan dengan ketat.
Pelaku yang meledakkan dirinya di Mapolrestabes Medan mengaku hendak mengurus surat keterangan catatan kepolisian (SKCK).
“Kejadiannya di halaman dan cukup mengejutkan. Standar pengamanan mako di seluruh Polres dan Polda sudah dilaksanakan baik. Sebelum meledak tadi seluruh masyarakat yang mau masuk dilakukan upaya sterilisasi dan digeledah,” katanya.
Namun demikian memang hari ini secara kebetulan masyarakat cukup banyak berbondong-bondong untuk membuat SKCK.
Pelaku diduga masuk dengan alasan mengurus SKCK.
Kepolisian Meningkatkan Kewaspadaan
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menyebutkan kepolisian sedang melakukan olah TKP secara matang.
Dedi Prasetyo pun mengkonfirmasi, dugaan sementara, ledakan bom tersebut diduga sebagai bom bunuh diri.
"Dugaan sementara memang betul, kejadian tersebut dapat diduga sebagai bom bunuh diri," kata Dedi Prasetyo, dalam wawancara yang ditayangkan Kompas TV.
Dedi pun menginformasikan, pelaku diduga meninggal dunia dalam kejadian tersebut.
Mabes Polri meminta masyarakat untuk bersabar karena tim sedang melakukan olah TKP di lapangan.
• Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Driver Ojol yang Sikapnya Berubah Semenjak Menikah
• Pemohon SKCK di Kota Bekasi Capai 1.000 Orang Per Hari
• PSI Sebut Pemprov DKI Berpotensi Defisit Anggaran Rp 10,7 Triliun
Untuk mengantisipasi, Dedi Prasetyo menyebutkan anggota polri akan meningkatkan kewaspadaan.
"Sesuai prosedur, untuk seluruh anggota Polri meningkatkan kewaspadaan, tetapi pelayanan masyarakat tetap menjadi fokus utama,"
Sampai saat ini, pihak kepolisian terus berjaga ketat di dalam maupun di sekitar Polrestabes Medan.
Penjagaan ketat ini juga berlaku di kantor-kantor kepolisian Indonesia.
Kronologi
Aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, saksi teriak bom, warga langsung lari ketakutan.
Lila Mayasari menjadi salah satu masyarakat yang tengah berada di Mapolrestabes Medan untuk membuat SKCK, Rabu (13/11/2019) ketika bom bunuh diri terjadi.
Teriakan Lila Mayasari lah yang membuat masyarakat berlari menyelamatkan diri tatkala bom bunuh diri diledakkan di sekitar Mapolrestabes Medan.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Medan, Rabu (13/11/2019) pagi.
Lila Mayasari, warga yang sedang mengurus SKCK di Mapolrestabes Medan mengungkapkan, kejadian terjadi Rabu pukul 08.30 WIB.
Lila saat itu sedang menunggu antrean SKCK di luar ruangan di kantor polres sambil menelepon saudaranya.

"Tiba-tiba (jam) pas setengah sembilan kok ada suara ledakan, kayak terangkat, enggak mungkin ledakan biasa, meledak, refleks terus saya masukan hape ke dalam, bom saya bilang," kata Lila, seperti dilansir dari siaran langsung Kompas TV, Rabu.
Ledakan terjadi satu kali disusul munculnya asap putih. Lila mengaku, ledakan terasa kuat, sebab jaraknya hanya sekitar 15 meter sampai 20 meter dari titik ledakan.
"Terus ada serpihan kecil-kecil kayak batu berhamburan," ujar Lila.
Setelah itu dirinya berusaha menyelamatkan diri termasuk warga lain yang sedang mengurus SKCK.
Saksikan updatenya disini