Djaduk Ferianto Meninggal

Djaduk Ferianto Meninggal di Pangkuan Istri, Ini Impian Sang Seniman Adik Butet Kertaradjasa

Sang kakak, Butet Kartaredjasa, menuturkan bahwa penggagas NgayogJazz itu meninggal dunia di pangkuan sang istri.

Editor: Kurniawati Hasjanah
Instagram @djaduk
Djaduk Ferianto 

Diketahui sebelumnya, putra bungsu Bagong Kussudiardjo, Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu, sekitar pukul 02.30 WIB.

Semasa hidupnya Djaduk dikenal sebagai seniman serba bisa.

Djaduk Ferianto
Djaduk Ferianto (instagram @djaduk)

Ia pernah mendirikan kelompok Rheze yang pada tahun 1978 pernah dinobatkan sebagai juara 1 musik humor tingkat nasional.

Bersama dengan kakaknya, Butet Kartaradjasa dan Purwanto, Djaduk juga pernah mendirikan kelompok kesenian Kua Etnika, yang merupakan penggalian atas musik etnik dengan musik modern.

Jenazah Djaduk saat ini disemayamkan di padepokan seni Bagong Kussudiardjo.

Rencananya, jenazah Djaduk akan dimakamkan dipemakaman keluarga di sembungan, Kasihan Bantul sore ini.

Pesan terakhir 

Jenazah Djaduk Ferianto disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja, Bantul, Rabu (13/11/2019)
Jenazah Djaduk Ferianto disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiarja, Bantul, Rabu (13/11/2019) (Tribun Jogja/ Azka Ramadhan)

Berita kepergian budayawan dan musisi senior Djaduk Ferianto dibenarkan oleh Putri Sulungnya, Gusti Arirang saat dihubungi Tribunjogja.com melalui sambungan telepon, Rabu (13/11/19) pagi ini.

Gusti menuturkan, mewakili mendiang ayahnya, ia meminta maaf bila semasa hidup ayahnya ada perberbuatan salah kepada siapapun.

Sekaligus, Gusti mengucapkan banyak terima kasih kepada semua orang, khususnya kepada awak media yang terus mendukung karier dan pergerakan ayahnya di dunia seni selama ini.

Gusti mengingat pesan pesan sang Ayah yang hampir selalu disampaikan ketika bertemu. Terakhir kali sebelum Gusti berangkat ke Jakarta untuk sebuah konser bersama band-nya Tashoora.

"Sebagai sosok Ayah beliau selalu berpesan agar menjaga kepercayaan, selalu hati hati dalam melangkah dan selalu setia dengan pilihan hidup yang diambil," kata basis band Tashoora tersebut lirih.

Lanjut Gusti, mendiang ayahnya tersebut juga selalu memberikan dukungan pada karir anak anaknya.

Seniman etnik Yogyakarta, Djaduk Ferianto, mempunyai cara berbeda dalam menyambut perayaan Hari Raya Natal. Album bertajuk 'Hai, Mari Berhimpun', resmi diluncurkan adik dari seniman Butet Kertaradjasa ini ke pasaran, Senin (8/12/2014).
Seniman etnik Yogyakarta, Djaduk Ferianto, mempunyai cara berbeda dalam menyambut perayaan Hari Raya Natal. Album bertajuk 'Hai, Mari Berhimpun', resmi diluncurkan adik dari seniman Butet Kertaradjasa ini ke pasaran, Senin (8/12/2014). (Tribun Jogja/M Fathoni)

Gusti mengingat, ayahnya pernah menyatakan salut terhadap perkembangan kariernya di bidang musik bersama Tashoora.

Belum lama ini, Gusti bersama Tashoora pernah terlibat kolaborasi bareng band Kuaetnika yang didirikan mendiang sang ayah. Di lagu berjudul Tatap,Tashoora dan Kuaetnika berkolaborasi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved