Cerita Didi, Trauma Jadi Pengemis Kini Beralih Jadi Pedagang Mainan Keliling di Pasar Minggu
Memiliki pengalaman buruk dan sempat terjaring oleh satgas P3S Sudin Sosial Jakarta Selatan, tak membuat Didi lantas putus asa
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Supardi (65), penjual mainan kincir angin masih alami trauma usai diciduk petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Sudin Sosial Jakarta Selatan 2 tahun silam.
Pria yang akrab disapa Didi ini merupakan anak pertama dari 6 bersaudara.
Usai mengalami demam tinggi saat usia 7 tahun, Didi menjadi sulit komunikasi dan hanya banyak bicara pada keluarganya.
Hingga menginjak usia senja, Didi masih melajang dan tinggal bersama satu diantara adiknya yang bernama Asih (47).
Sejak dulu, Asih mengatakan jika abangnya itu jarang keluar rumah. Bahkan kesehariannya hanya dihabiskan dengan aktivitas makan dan tidur-tiduran saja.
Selanjutnya pada tahun 2017, Asih mengungkapkan bahwa Didi sempat menjadi pengemis di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
"Begitu kita tahu ya kita omelin, kita bilangin jangan begitu. Ya mungkin karena dia melihat orang seperti itu dan dapat uang ya ikutan," kata Asih di kediamannya, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019).
Meskipun kerap di larang, suatu hari Didi kembali keluar rumah dan menjadi pengemis.
Saat itu, Didi diketahui terjaring oleh satgas P3S Sudin Sosial Jakarta Selatan.
"Kejadiannya pukul 22.00 WIB. Saya sama yang lain bingung kok abang saya enggak pulang-pulang. Sampai 2 hari enggak ada kabarnya," sambung Asih.
Baik Asih maupun keluarga serta tetangga sekitaran turut andil dalam pencarian Didi.
Tak hanya menelusuri jalan, sejumlah anggota keluarga mencari Didi ke kamar mayat sejumlah rumah sakit, satu diantaranya ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
"Ya pikiran kita sudah sampai ke arah sana saja, apa tabrak lari atau apa. Akhirnya dicek ke kamar mayat enggak ada. Nah sampai pas hari ke-2 itu ketemu sama pedagang asongan dia bilang abang saya dibawa petugas yang seragamnya biru. Barulah di cari dan ternyata ada di Panti Sosial yang ada di Kedoya Selatan," jelasnya.
Usai mengetahui keberadaan Didi, sejumlah anggota keluarga langsung mengunjunginya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/didi-penjual-mainan-kincir-angin-di-kawasan-pasar-minggu-jakarta-selatan.jpg)