Cerita Didi, Trauma Jadi Pengemis Kini Beralih Jadi Pedagang Mainan Keliling di Pasar Minggu
Memiliki pengalaman buruk dan sempat terjaring oleh satgas P3S Sudin Sosial Jakarta Selatan, tak membuat Didi lantas putus asa
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Nur Indah Farrah Audina
Didi penjual mainan kincir angin di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (18/11/2019)
"Takut," ucap Didi singkat.
Ya, ketika ditanya soal mengemis, ia hanya berkata takut dan ingin berjualan keliling kampung saja.
Meskipun Asih, adik kandung Didi tak mengetahui soal penghasilan abangnya itu, namun ia menjelaskan bahwa Didi bukanlah orang yang pelit.
"Ya meskipun begitu, dia suka bagi keponakannya uang. Biasanya pada di kasih Rp 10 ribu," kata Asih.
Asih pun bersyukur, kini abangnya sudah tak lagi mengemis.
Namun, sebagai adik, dia pun berharap agar Didi tetap beristirahat saja di rumah dan menghabiskan masa senjanya di rumah.
"Dia memang pintar cari uangnya, bikin mainan keahlian sendiri itu. Tapi namanya abang kan dan dia kondisinya begitu. Saya sih tetap mau dia di rumah aja. Itu saja harapan saya," tandasnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/didi-penjual-mainan-kincir-angin-di-kawasan-pasar-minggu-jakarta-selatan.jpg)