Dian Sastrowardoyo Berbagi Pengalaman Melatih Komunikasi Anaknya yang Mengidap Spektrum Autisme
Artis peran Dian Sastrowardoyo, terbuka mengenai kondisi anaknya yang mengidap spektrum autisme.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Suharno
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Artis peran Dian Sastrowardoyo, terbuka mengenai kondisi anaknya yang mengidap spektrum autisme.
Sebagai seorang ibu, ia mengatakan bahwa setiap ibu yang memiliki anak dengan kondisi tersebut tak boleh malu.
Ia pun rela berbagi cerita dan pengalaman kesehariannya dalam mengurus buah hatinya yang mengidap autisme.
"Jangan malu. Semua anak-anak termaksud anak dengan autisme, memiliki hak untuk disayang," kata Dian pada awak media usai acara penggalangan donasi untuk Sekolah Drisana di Gandaria City, Jakarta Selatan.
"Memiliki hak untuk merasakan hak anak-anak, seperti memperoleh perlindungan, hak untuk bermain, sama seperti anak-anak biasanya," sambungnya.
• Kasus Bocah Dipasung Tewas Terbakar, PSI: Dinsos Tangerang Selatan Harus Bertanggungjawab
Dian bercerita, bahwa anak pertamanya yang mengidap autisme cenderung lebih menyukai komunikasi secara visual atau melalui pengelihatan daripada mendengar.
Melalui berbagai macam gambar, dan video, Dian mampu berkomunikasi dengan sang anak dengan cara yang lebih efektif ketimbang menjelaskan sesuatu hal menggunakan bahasa verbal sehari-hari.
"Saya punya pengalaman, anak saya yang pertama dalam spektrum autisme, dan dia itu anaknya jauh lebih visual, daripada mendengar daripada audio," kata Dian.
"Jadi dia bisanya kalau kita jelaskan tentang sesuatu secara visual gambar, atau video dia jauh lebih afektif daripada kalau dibilangin secara verbal," sambungnya.
Menurut Dian, anak berkebutuhan khusus dengan spektrum autisme cenderung sulit berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya.
Karena itu, melalui seni visual atau gambar komunikasi antara dirinya dengan sang anak menjadi lebih efektif.
Seni pun rupanya menjadi media sekaligus terapis bagi anaknya dalam berkomunikasi dan mengekspresikan diri dengan lingkungannya.
"Jadi kadang aku kalau lagi mau ngajarin suatu konsep, lewat gambar dulu, dan dia jadi tertarik kalau misalnya dijelasin secara visual," ungkap Dian.
"Kalau di liat flash card, kalau dia liat aku cerita yang aku jelasin dalam bentuk gambar, dia lebih tertarik sama ceritanya daripada saja bacain aja, jadi dia bisa lebih fokus," ungkap Dian.
"Jadi kayanya, kalau anak yang down spektrum tuh, mungkin dia punya hambatan berperilaku dalam hal bersosialisasi sama orang," beber Dian.
"Tapi biasanya mereka punya kekhususan dalam hal yang sangat menarik buat dia," lanjutnya.
• Perkara Ortu Vs SMA Gonzaga Berakhir Damai, Disdik DKI Puji Kelapangan Hati Kedua Belah Pihak
Donasi Untuk Anak Difabel
Sebelumnya menyambut hari anak nasional yang jatuh pada 20 November tahun ini, artis peran Dian Sastrowardoyo berkolaborasi bersama Sorak Gemilang Entertaiment (SGE Live) menggalang donasi untuk anak berkebutuhan khusus, yakni anak dengan autisme.
Dian, bersama dengan SGE Live menggalang donasi untuk sekolah Drisana, yaitu sekolah khusus anak dengan autisme melalui penjualan tanda mata khusus karya Dian Sastro, serta Priyanka Dipa dan Nindhita, dua anak dengan autisme yang sukses berkarya dalam bidang seni.

Selain itu, melalui pameran seni interaktif TeamLab Future Park and Animal of Flowers, Symbiotic Lives, yang diadakan di Mall Gandaria City, SGE Live juga mendukung tumbuh kembang anak dengan autisme, melalui kegiatan eksplorasi dan kolaborasi seni.
Yap, lewat pameran seni interaktif tersebut para pengunjung termaksud anak-anak berkebutuhan khusus dengan autisme dapat berimajinasi dan mengekspresikan diri dengan bebas.
"Saya menyambut inisiatif SGR Live dalam membantu tumbuh kembang anak dengan autisme melalui seni dan penggalangan donasi," kata Dian Sastro saat ditemui di Gandaria City, Rabu (20/11/2019).
"Anak dengan autisme seperti halnya anak normal juga membutuhkan kasih sayang dan dukungan dari lingkungan sekitar," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, Dian Sastrowardoyo merupakan salah satu Ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus dengan autisme.
Ia mengatakan, bahwa seringkali anak-anak dengan autisme dipandang sebelah mata di lingkungan sekitar.
Padahal seperti halnya anak-anak normal, anak dengan autisme juga memiliki hak yang sama, yakni dengan memperoleh kasih sayang dan dukungan yang sama.
Ia pun menyebut bahwa kondisi anak dengan autisme bisa berangsur-angsur membaik jika ditangani sedini mungkin, salah satunya melalui terapi seni.
"Melalui seni, anak dengan autisme dapat lebih mudah beradaptasi, berkomunikasi dengan baik, dan bersosialisasi dengan temannya," katanya.
"Oleh karena itu, saya mengajak seluruh pihak untuk mendukung program penggalangan donasi untuk sekolah Drisana ini, serta membantu anak-anak di sana untuk memperoleh masa depan yang lebih baik," lanjut Dian.
Adapun pengunjung bisa memperoleh dua tanda mata tersebut secara pre order dengan syarat membeli minimal dua tiket TeamLab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives.
Tanda mata karya Dian Sastro dan Priyanka Dipa serta Nindhita ini dijual seharga Rp 199 ribu per buah mulai dari 20 November hingga 20 Desember 2019 mendatang.
"Keuntungan dari penjualan cenderamata tersebut akan didonasikan seluruhnya untuk sekolah Drisana," tambah Mervi Sumali selaku Chief Executive Officer SGE Live. (*)