Rumah Warga Setu Rawan Ambruk
Warga Setu yang Rumahnya Retak Diimbau Waspada Longsor dan Siap Mengungsi
Kepala Seksie Tanggap Darurat BPBD Tangsel, Ade Wahyudi, bahkan mengimbau warga siap-siap mengungsi.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SETU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangerang Selatan (Tangsel) mengimbau warga Kampung Kranggan, Setu, Tangsel yang rumahnya mengalami keretakan waspada akan potensi longsor.
Kepala Seksie Tanggap Darurat BPBD Tangsel, Ade Wahyudi, bahkan mengimbau warga siap-siap mengungsi.
"Menghimbau kepada masyarakat untuk siaga menghadapi longsoran dengan mengungsi ke tempat lain," terang Ade melalui aplikasi pesan singkat, Kamis (21/11/2019).
Untuk penanganan sementara, Ade mengatakan, warga diminta membuat kanal-kanal di sekitar rumah agar bisa menyerap air saat hujan turun.
"Untuk penanganan sementara agar tidak terjadi longsoran yaitu dengan membuat kanal-kanal air agar air menyerap secara masif ke dalam tanah yang dapat menyebabkan terjadinya longsor," ujarnya.
Sebelumnya, BPBD Tangsel sudah membuat kajian terkait fenomena rumah retak itu.
Hasil kajian itu menyatakan bahwa retaknya rumah akibat pergeseran tanah karena terbebani banyaknya pohon bambu yang rimbun.
Kekhawatiran akan longsor sesuai dengan posisi kampung tersebut yang berada di atas tebing.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, di belakang atau samping sejumlah rumah yang mengalami keretakan memang banyak ditumbuhi pohon bambu.
• Penjual Sebut Pacul Impor di Pasar Jatinegara Diborong Pegawai Kelurahan
• Jalur Disabilitas JPO Yos Sudarso Jadi Lintasan Motor, Sudinhub Jakut Akan Pasang Tiang Penghalang
• Pengemudi Ngantuk, Avanza Tabrak Trotoar dan Pohon di Jatinegara Kaum
Pohon bambunya sudah besar dan rimbun, serta berusia cukup tua.
Posisi pohon berada di bibir tebing, sehingga besar kemungkinan jika pohon itu tumbang, akarnya akan menarik tanah yang terdapat rumah di atasnya dan mengakibatkan longsor.