Maximum Source, Tempat Pendampingan Mental Anak-Anak dan Dewasa Lewat Jalur Pendidikan
MS didirikan dengan tujuan agar semua orang dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin dengan mengeluarkan yang ada dalam dirinya
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Erik Sinaga
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, TEBET - Kesehatan mental, menjadi salah satu hal yang penting bagi kehidupan seseorang.
Ketika seseorang tidak mendapatkan pendidikan mental yang tepat, bukan tidak mungkin ia tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri termaksud dengan anak-anak berkebutuhan khusus (ABK).
Berkaca dari hal tersebut, Livina Heryanti, Menik Indah Susanti, dan Rosdiana Setyaningrum mendirikan MS atau Maximum Source. Dengan harapan, setiap orang mampu mengeluarkan kekuatan secara optimum yang ada pada dirinya.
"Kami melihat banyak anak berkebutuhan khusus tapi penanganannya mungkin belum banyak ke arah situ (pendidikan mental), belum ada yang beneran bagus SOP nya jika dibadingkan Singapura, akhirnya saya mulai buat klinik terapi di Kelapa Gading. Ini adalah klinik yang ketiga," kata Rosdiana di acara soft launching MS School, Tebet, Senin (25/11/2019).
MS didirikan dengan tujuan agar semua orang dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin dengan mengeluarkan yang ada dalam dirinya. Termaksud dengan orang-orang yang berkebutuhan khusus.
Adapun dua kegiatan yang dilaksanakan di MS ini, yaitu MS School dan MS Wellbeing.
Dengan mengusung konsep ala pendidikan, orang-orang dengan kondisi tertentu diharapkan tak merasa sedang menjalani terapi ketika mengikuti program pendampingan mental tersebut.
"Nah untuk MS School ini memang agak lain konsepnya. Jadi di sini konsep school agar anak gak pandang ini buat terapi. Jadi kita konsepnya sekolah dimana kita juga menghadirkan dua psikolog anak," beber dia.
MS School, merupakan salah satu terapi mental dengan cara yang tidak biasa. Sesuai dengan namanya, orang-orang dalam dalam kondisi tertentu bisa mengikuti terapi mental tanpa merasa sedang diterapi, atau seperti berada di dalam sekolah.
Adapun beberapa kegiatan yang bisa diikuti di MS School ini, seperti kelas Klinik Tumbuh Kembang dengan melalui media seni sebagai proses psikoterapi, asesmen psikologi yang terdiri dari tes minat bakat, tes IQ, dan masih banyak lagi.
Bagi anak di bawah usia 8 tahun dengan masalah keterlambatan dalam perkembangannya, MS School menyediakan kelas-kelas khusus untuk melatih fisik sehingga perlahan anak bisa mengejar keterlambatannya tersebut.
"Di sini kami menggunakan pendekatan yang sifatnya lebih sensoris dan pendekatan yang lebih bermain (holistik) termasuk di dalamnya Reggio Emilia, di mana anak anak ini akan kami tingkatkan terlebih dahulu ketertarikannya dalam belajar baru kemudian diajarkan, misalnya kita bangun dulu ketertarikan membaca, maka kami akan mengajarkan membaca," kata Rosdiana.
• Hasil Sepak Bola SEA Games 2019: Malaysia Seri, Brunei Jadi Lumbung Gol Vietnam
• Diduga Hendak Mencuri, Wanita Paruh Baya Nekat Masuk Dalam Rumah Warga di Depok
• Ricuh Antar Suporter di Malaysia, Debby Kurniawan: Waktunya Pemerintah Benahi Sepakbola
Lanjut Rosdiana, kelas ini juga bisa ditujukan sebagai bentuk persiapan anak-anak berkebutuhan khusus sebelum masuk ke sekolah umum atau sekolah inklusi.
Menurutnya, anak yang memiliki masalah sosial, membutuhkan pelatihan khusus agar mereka lebih mudah berkomunikasi dan bersosialisasi dengan baik sebelum memasuki sekolah umum atau inklusi.