Penangkapan Geng Motor
Geng Motor Keroyok Hingga Bacok Korbannya Sampai Tewas di Sunter, Pelaku Masih Duduk di Bangku SMP
FAP, anggota geng motor yang terlibat tawuran dan bacok lawannya hingga tewas di Sunter, mengaku masih duduk di bangku kelas 3 SMP.
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
Satu geng motor bernama VDM (Vademangan) dan satu lainnya bernama Sunter Kangkungan.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan, dua geng motor ini sebenarnya masuk dalam satu grup WhatsApp.
"Artinya mereka sebenarnya berteman, mereka masuk dalam grup (WhatsApp) bernama 'Team_setting_judulnya'," kata Budhi di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (26/11/2019).
Kedua geng motor ini saling kenal lantaran mereka menjadi pelanggan di satu bengkel yang sama.
Lokasi bengkel tempat mereka berkumpul, kata Budhi, ada di Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Kemudian mereka membuat satu grup dan pada malam itu hari sabtu mereka janjian untuk melaksanakan tawuran," ucap Budhi.
Sabtu (23/11/2019) malam, melalui grup WhatsApp tersebut, kedua geng motor ini janjian untuk tawuran di dekat RS Mitra Kemayoran.
Namun, belum sempat terjadi tawuran, kedua geng motor ini sudah dihalau warga setempat.
"Mereka janjian lagi kemudian terjadilah di TKP (Jalan Sunter Kangkungan)," ucap Budhi.
Tawuran terjadi Minggu dini hari dan melibatkan sedikitnya 20 anggota dari kedua geng motor tersebut.
Satu orang bernama Herly Suprapto (27) dari geng motor Sunter Kangkungan tewas setelah dibacok.
Tawuran yang memakan korban ini dilaporkan ke polisi. Dalam hitungan 15 jam, polisi menangkap delapan orang yang terlibat.
Mereka masing-masing berinisial FAP (16), FF (14), AP, N, RHK, BS, G, dan Y.
Adapun pelaku utama pembacokan ini ialah FAP, yang membacok korban, dan FF yang berperan membonceng FAP.
Keduanya merupakan warga Pademangan, Jakarta Utara.
Menurut Budhi, dari delapan orang yang ditangkap, enam orang di antaranya masih berstatus saksi.
"Nanti mendekati 24 jam akan kita tentukan apakah statusnya naik sebagai tersangka atau memang saksi yang kebetulan ada di lokasi tersebut," ucap Budhi.
Sementara itu, FAP dan FF sudah ditetapkan sebagai tersangka dan diancam pasal 170 ayat 2 ke 3 KUHP juncto pasal 55, 56 juncto pasal 358 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan matinya orang.
"Tersangka terancam hukuman 12 tahun penjara," ucap Budhi.

Pelaku pembacokan masih SMP
FAP, anggota geng motor yang terlibat tawuran dan bacok lawannya hingga tewas di Sunter, mengaku masih duduk di bangku kelas 3 SMP.
Ia juga mengaku baru berumur 16 tahun.
"Saya masih kelas 3 SMP. Masih 16 tahun," ucapnya saat diekspose di Mapolres Metro Jakarta Utara, Selasa (26/11/2019).
FAP mengaku terlibat dalam tawuran lantaran dipaksa oleh teman-temannya anggota geng motor VDM (Vademangan).
Mereka lantas menyerang geng motor Sunter Kangkungan setelah sempat janjian lewat WhatsApp.
"Karena emosi tinggi sama anak Sunter Kangkungan," katanya.
• Debut Manis Timnas U-23 Indonesia di Laga Perdana SEA Games 2019, Kemenangan Langka atas Thailand
• Gelandang Persib Bandung Curhat Karena Dicoret dari Skuad Timnas U-23 Indonesia di SEA Games 2019
• Arti Mimpi Tewas dalam Kecelakaan: Tanda Bahaya Agar Kamu Tak Berbuat Ceroboh
• Kronologi Mobil Tabrak Lari Diamuk Massa di Jagakarsa, Selingkuhan Panik Kepergok Suami Sang Pacar
• Timnas Thailand Sulit Dikalahkan Indonesia Sepanjang Sejarah SEA Games, Simak Sederet Buktinya
FAP ditangkap usai menjadi pelaku utama pembacokan yang menewaskan korban Herly Suprapto (27).
Saat tawuran maut terjadi Minggu (24/11/2019), FAP dibonceng teman se-gengnya berinisial FF.
FF sendiri mengaku baru berusia 14 tahun.
"Saya masih kelas 2 SMP, masih 14 tahun. Saya cuman nyetir motor doang," kata FF.
Polisi menangkap FAP dan FF beserta enam orang anggota geng motor lainnya 15 jam pascakejadian.
FAP dan FF dijadikan tersangka, sementara enam lainnya masih diproses.
Polisi menjerat tersangka dengan pasal 170 ayat 2 ke 3 KUHP juncto pasal 55, 56 juncto pasal 358 KUHP tentang pengeroyokan yang mengakibatkan matinya orang.
"Tersangka terancam hukuman 12 tahun penjara," ucap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto. (TribunJakarta.com)