Pesilat Cilik Asal Sragen Tewas Saat Uji Kekuatan Perut: Tak Sadar Setelah Ditendang Ketika Latihan
Siswa Mts di Sragen berinisial MA (13) tewas saat mengikuti latihan rutin di perguruan pencak silat Persatuan Setia Hati Terate (PSHT).
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
- Minggu (24/11/2019) pukul 20.00 Wib : Korban mengikuti latihan bersama sekitar 20 peserta PSHT pemula lainnya.
- MA kemudian mengikuti latihan bersama, semacam uji kekuatan di perut.
- Dari pengakuan salah satu senior, korban ditendang di bagian perut.
- Seusai mendapat tendangan, korban jatuh kemudian tersungkur dan tidak sadarkan diri.
- Korban langsung dibawa ke rumah sakit di daerah Kecamatan Gemolong, Sragen.
- Korban meningal dunia.
Informasi yang diterima TribunSolo.com, korban meninggal dunia pukul 23.00 Wib.
Ketua PSHT Sragen Buka Suara

Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Sragen, Jumbadi membenarkan ada salah seorang anggotanya yang merupakan pesilat cilik, MA (13) meninggal saat latihan di Gemolong.
MA meninggal setelah menerima tendangan di bagian perut oleh salah seorang seniornya, FAS (16).
"Sebenarnya itu hanya latihan biasa gak ada kaitannya apa-apa," ujar Jumbadi kepada TribunSolo.com, Selasa (26/11/2019).
Jumbadi menegaskan, tidak ada unsur dendam dan kesengajaan dalam kejadian malang itu.
"Ini sebenarnya latihan biasa tidak ada unsur apa-apa, unsur dendam atau kesengajaan atau apapun tidak ada," kata Jumbadi.
"Tendangan perut itu biasa, kalau tendangan perut hanya untuk menguatkan (bagian) perut, bukan tendangan disengaja dengan kekuatan si penendang," tegas Jumbadi.
Jumbadi menuturkan, FAS sudah diperkenankan melatih karena telah disahkan menjadi warga PSHT bulan September 2019.