Pesilat Cilik Asal Sragen Tewas Saat Uji Kekuatan Perut: Tak Sadar Setelah Ditendang Ketika Latihan

Siswa Mts di Sragen berinisial MA (13) tewas saat mengikuti latihan rutin di perguruan pencak silat Persatuan Setia Hati Terate (PSHT).

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
Tribunnews.com
Ilustrasi Pencak Silat 

"Yang melatih sebenarnya kalau di SH Terate, kalau sudah menjadi pendekar atau disahkan menjadi warga sebenarnya sudah (boleh)," tutur Jumbadi.

"Yang melatih di wisuda tahun ini bulan suro kemarin, bulan september itu," imbuhnya membeberkan.

Jumbadi memastikan FAS sudah mendapat sejumlah pembekalan sebelum diperkenankan melatih salah seorang anggota.

"Sebelumnya sudah mendapat pembekalan-pembekalan secara teori, cara melatih, cara mendidiknya, semua sudah dikasihkan," tandasnya.

Pesilat Cilik Baru Gabung 3 Bulan

Ilustrasi Pencak Silat
Ilustrasi Pencak Silat (INASGOC/Melvinas Priananda)

Anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) yang meninggal akibat uji kekuatan perut saat latihan, MA (13) baru bergabung dengan kelompok pencak silat cilik itu sekitar tiga bulan.

"Baru tiga bulanan," ungkap Ketua PSHT Sragen, Jumbadi kepada TribunSolo.com, Selasa (26/11/2019).

Jumbadi menduga MA dalam kondisi yang belum siap secara mental untuk menerima tendangan dari FAS (16) saat latihan di Gemolong, Sragen, Minggu (24/11/2019) lalu.

"Mungkin siswa mentalnya masih kurang ataupun dia mempunyai penyakit atau bagaimana juga tidak tahu," ujar Jumbadi.

"Tapi namanya masih siswa, juga umurnya masih SMP, ya begitu, mungkin karena baru beberapa bulan masuk juga bisa," imbuhnya.

Ultah ke-91 Persija Jakarta: Main di SUGBK Setelah 3 Tahun Absen Hingga Kabar Bahagia Kontrak Simic

Jadi Saksi Ibunda Dianiaya Wali Murid di Gerbang Sekolah, Sang Anak Guru Syok & Takut Lihat Orang

5 Fakta Debt Collector 9 Jam Sekap Ibu dan Anak di Batam, Korban Kepanasan hingga Kelaparan

Ketidaksiapan mental diduga memunculkan rasa takut di dalam diri korban saat menerima tendangan.

"Mentalnya belum begitu kuat, misalnya kalau mental belum (kuat) dibentak saja sudah minder," tutur Jumbadi.

"Ini tendangan rata-rata kalau pelajar, namanya orang sekolah disuruh siap oleh gurunya (biasanya) belum siap masih mikir rasa takut, ya, ada," tambahnya.

Jumbadi menegaskan siswa sudah terlebih dulu diberi pengarahan pelatihnya.

"Rata-rata siswa diberi aba-aba tendang, disuruh ambil nafas, disuruh pandangan ke depan," tandasnya. (TribunSolo.com)

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved