Kisah Opik, Penjual Bangku Bambu Keliling: Jalan Kaki dari Cibinong ke Jakarta Demi Nafkahi Keluarga
Kedua bangku bambu yang dijual Opik masing-masing berukuran 1,7 meter. Harganya Rp 250 ribu.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, BEJI - Seraya memanggul bangku bambu, Opik (55) berjalan kaki di tepi jalan raya Margonda, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
Ia membawa dua buah bangku bambu yang dipanggul di kedua bahunya kala keluar berjualan.
Saat berjualan Opik menempuh perjalanan jauh dengan berjalan kaki.
Ia telah terbiasa menahan kedua beban bangku demi mencari menafkah.
Beban bangku yang dibawa Opik terbilang berat.
Satu bangku, akunya, memiliki berat kira-kira 15 kilogram.
Bila belum terbiasa, kata Opik, memanggul kedua bangku bambu itu akan terasa berat.
"Saya biasa manggul dua bangku. Kalau enggak terbiasa, berat bawa ini. Sudah laku satu bangku," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (27/11/2019).
Kedua bangku bambu yang dijual Opik masing-masing berukuran 1,7 meter.
Satu buah bangku bambu yang telah dipernis itu dihargai Rp 250 ribu.
Jalan Kaki dari Cibinong dari Subuh
Opik tinggal mengontrak di rumah pemilik usaha kerajinan bangku bambu di Muara Beres, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.
Di sana, Opik tinggal bersama beberapa penjual bangku bambu.
Sehabis ibadah salat subuh, Opik mulai mencari nafkah dengan berkeliling berjualan bangku bambu.