Boyong Putranya Jualan Tisu Hingga Dini Hari, Berikut Sederet Kisah Pilu yang Dialami Yuyun
Menjadi penjual tisu keliling Jakarta Selatan sejak kepergian suami, Yuyun (50) rasakan sederet kisah pilu.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
Seperti saat ditemui, Yuyun terlihat sedang memberikan makan untuk Mouriz.
Di dalam bungkus nasi tersebut terdapat tahu, tempe dan kepala ayam.
"Kalau saya beli dua nanti sisa uangnya sedikit. Karena kan saya butuh ongkos untuk pulang pergi. Akhirnya saya makan sisa anak aja. Yang penting dia kenyang dulu. Kalau enggak ada sisanya ya enggak apa-apa saya enggak makan," katanya.
Kendati demikian, Yuyun mengucapkan syukur karena anaknya tak bertubuh kurus.
"Alhamduillah ini anak pengertian kan dan badannya sehat. Ini gemuk begini," katanya.
3. Menunggak Biaya Kontrakan
Setelah bercerita cukup panjang, Yuyun semakin terisak ketika membicarakan rumah.
Rumah sederhana yang ia kontraki rupanya masih memiliki tunggakan sebesar Rp 300 ribu dari total pembayaran Rp 500 ribu perbulan.
Hal ini membuat Yuyun pusing dan harus serba menghemat, sementara untung bersihnya hanya sekitar Rp 50 ribu.
"Kontrakan baru bayar Rp 200 ribu masih kurang Rp 300 ribu. InsyaAllah ketemu jalannya. Sebenarnya kan ada keuntungan jualan tisu Rp 150 ribu. Tapi kan dikurangi biaya ongkos naik kereta dan naik angkot serta membeli makan. Apalagi kadang Mouriz juga masih suka jajan. Namanya anak segini kan mau enggak dikasih juga kasihan kan," jelasnya.
4. Anak Belajar dan Kerjakan Tugas di Jalan
Meskipun kehidupannya sulit, Mouriz saat ini tercatat sebagai murid kelas 3 di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Baru 03, Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat.
Oleh sebab itu, Mouriz tak jarang mengerjakan pekerjaan rumah (PR) sekolahnya di tepi jalan ketika jualan.
Dengan penerangan seadanya, Mouriz tak pernah mengeluh kepada Yuyun.
"Ya gimana, kalau ditinggal dia mau sama siapa di rumah kan saya di sini sebatang kara. Saudara di Lampung semua. Ya karena dia ikut dan anaknya memang rajin makanya kerjakan tugasnya di jalan pas jualan," katanya.
Oleh sebab itu, ia pun berharap agar anaknya bisa belajar bahwa hidup ini memang harus dijalani dengan ikhlas.
Selain mental yang kuat, Yuyun juga berharap anaknya bisa mandiri.
"Doa saya cuma satu, supaya anak saya jadi orang sukses dan mandiri. Jadi ketika melihat Ibunya seperti ini, dia enggak menyerah sama kehidupan dan enggak mengharap belas kasih," tandasnya