Boyong Putranya Jualan Tisu Hingga Dini Hari, Berikut Sederet Kisah Pilu yang Dialami Yuyun
Menjadi penjual tisu keliling Jakarta Selatan sejak kepergian suami, Yuyun (50) rasakan sederet kisah pilu.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN - Menjadi penjual tisu keliling Jakarta Selatan sejak kepergian suami, Yuyun (50) rasakan sederet kisah pilu.
Wanita kelahiran Lampung ini telah menyandang status janda atau single parent sejak tahun 2013 lalu.
Saat itu, suaminya yang bernama Andi mengalami sakit keras dan stroke.
Tak lama kemudian, Andi menghembuskan napas terakhir dan menghadap Sang Maha Kuasa.

Ia yang saat itu tinggal di Batam, Kepulauan Riau sejak menikah pun harus banting tulang seorang diri guna menafkahi anak sematawayangnya, Mouriz yang saat itu masih berusia 4 tahun.
Selama setahun, apapun ia kerjakan hingga berjualan gorengan keliling sambil membawa anak.
Namun, akibat sepi pembeli, tepat di tahun 2014 Yuyun bertolak dari Batam ke Bekasi untuk mencari penghasilan yang lebih baik.
Bermodalkan uang Rp 1 juta Yuyun berhasil mengontrak rumah di kawasan Cikarang.
Sayangnya, uang tersebut tak bertahan lama akibat Yuyun tak kunjung mendapatkan pekerjaan.
Selain itu, masih banyak lagi kisah pilu yang ia rasakan hingga saat ini.
Untuk itu, TribunJakarta.com telah merangkum sederet kisah pilu yang dialami Yuyun dan Mouriz hingga saat ini:
1. Berjualan Tisu Hingga Dini Hari
Usai memutuskan tinggal di Cikarang, Yuyun sempat sedih akibat uangnya habis.
Ia yang saat itu belum beradaptasi terhadap kehidupan di kota, akhirnya menangis sembari menggong Mouriz.