Pengemis yang Tertangkap Punya Ratusan Juta Rupiah Ingin Gunakan Uangnya untuk Beli Mobil
Sembari membuka bungkusan plastik yang dibawanya, Mukhlis menaku uang tersebut akan dibawanya pulang kampung halaman di Padang, Sumatera Barat.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Penangkapan Mukhlis, seorang pengemis tajir di Kebayoran Lama oleh Petugas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) mengejutkan seluruh pihak.
Terlebih alasan Mukhlis yang mengemis di jalan untuk membeli mobil.
Hal tersebut dibuktikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Mursyidin berdasarkan kesaksian Mukhlis dalam pemeriksaan.
Dalam video yang dibagikan Mursyidin lewat pesan singkat, Mukhlis terlihat tengah dimintai keterangan oleh petugas P3S di dalam sebuah mobil berjeruji.
Mukhlis terlihat terbuka dengan petugas dan bercerita hendak membeli mobil dari uang hasil mengemisnya itu.
"Mau beli mobil pak," ungkap Mukhlis.
"Terus niatnya mau beli mobil?," tanya petugas menegaskan.
"Nanti kalau sudah banyak," jawab Mukhlis.
"Dari hasil ngemis?," tanya petugas lagi.
"Iya nanti kalau sudah banyak," balas Mukhlis lagi.
"Kok Pemikirannya kayak begitu pak?," tanya petugas.
Sembari membuka bungkusan plastik yang dibawanya, Mukhlis menaku uang tersebut akan dibawanya pulang kampung halaman di Padang, Sumatera Barat.
"Kan mau pulang pak," ungkap Mukhlis.
Dalam pemeriksaan, petugas menanyakan soal asal muasal uang yang dipegang oleh Mukhlis.
Uang yang mencapai Rp 182 juta itu dijawab Mukhlis dari hasil mengemis selama setahun belakangan.
"Sudah capek kerja pak," jawab Mukhlis yang menunjukkan gepokan uang yang tersusun rapi dalam amplop cokelat.
"Ini semuanya Rp 180 juta pak," tambah Mukhlis sembari petugas menghjitung jumlah tumpukan uang yang dipegangnya.
"Ada 18," ujar petugas.
"Iya pak, Rp 180 juta," jawab Mukhlis.
"Kalau yang satunya cuma dua juta pak," tambah Mukhlis.
"Yah namanya juga duit itu dua juta juga," balas petugas.
Membuktikan pernyataan Mukhlis, petugas kembali membuka amplop berikutnya.
Benar saja, uang sebanyak Rp 2 juta dengan pecahan uang Rp 50.000 kembali ditemukan.
"Jangan dibuang pak, susah cari uang sekarang," celoteh Mukhlis ketika petugas tidak sengaja menjatuhkan selembar uang Rp 50.000.
"Rp 182 juta, itu Rp 180, ini Rp 2 juta," ujar petugas menegaskan.
"Iya pak, iya. Alhamdulillah," jawab Mukhlis.
• Dengar Wacana Gaji Bakal Dipangkas, Guru Honorer di Bekasi Gelar Unjuk Rasa
• Umuh Muchtar Soroti Waktu Dimulainya Pertandingan saat Hadapi Bali United, Anggap Tak Wajar
• Kisah Yuyun, Setiap Hari Jualan Tisu Hingga Dini Hari Demi Nafkahi Anaknya
Imbau Masyarakat
Terkait penangkapan Mukhlis, Mursyidin mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memberi sesuatu di jalan.
Sebab, bukan hanya melanggar ketentuan, pemberian justru akan mendorong para Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS) untuk kembali turun ke jalan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada pengemis, tapi salurkan ke masjid atau lembaga badan penyelenggara kesejahteraan sosial. Dengan demikian akan lebih memberi manfaat ketimbang kepada pengemis, " paparnya.
Sementara itu, berbekal temuan sekaligus laporan pemeriksaan, Petugas P3S katanya segera membawa Mukhlis ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Kembangan, Jakarta Barat.
Mukhlis katanya akan menjalani rehabilitasi untuk mendapatkan pembinaan, sehingga diharapkan tidak kembali mengemis di jalan.
"Dia akan dibina dan menjalani rehabilitasi, harapannya supaya tidak lagi mengemis di jalan," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Alasan Mukhlis Pengemis Tajir di Kebayoran Lama Mengemis di Jalan Untuk Beli Mobil